Ketua DPR RI Puan Maharani belum bisa memberikan tanggapan langsung soal wacana Presiden Prabowo Subianto yang bakal mengevakuasi korban Gaza ke Indonesia sementara.
Puan mengaku ingin mendengarkan penjelasan terlebih dahulu baik dari pemerintah maupun Kementerian Luar Negeri terkait rencana tersebut.
“Sampai saat ini kan belum ada penjelasan lanjut apakah ini mengevakuasi atau merelokasi. Jadi kami dari DPR tentu saja menginginkan ada penjelasan lebih langsung, lebih jelas,” ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Perempuan yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan bakal melihat apa yang dilakukan Kemenlu dan rencana evakuasi itu dilakukan di Indonesia.
“Karena untuk melakukan apakah itu mengevakuasi, apakah merelokasi, tentu saja dibutuhkan tindak lanjut yang lebih dalam, untuk di lapangannya dalam pelaksanaan tersebut,” jelas Puan.
Sementara itu, Analis politik dari Trust Indonesia Ahmad Fadhli mengapresiasi bentuk kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap persoalan yang sedang menimpa rakyat Palestina di Gaza. Namun, menjadi keliru apabila kemudian Prabowo mengeluarkan wacana untuk mengevakuasi para korban dari Gaza.
“Dalam konteks menampung atau merelokasi warga Palestina yang menjadi korban, hemat kami, ini agak keliru,” kata Fadhli kepada Inilah.com.
Sebab, Ia menjelaskan hal ini soal memperjuangkan rakyat Perjualan Palestina. Fadhli menganggap, wacana itu sama saja dengan menyetujui relokasi Warga Palestina ke luar negaranya.
“Dalam hal ini, tindakan tersebut sama juga membiarkan tanah Palestina lebih mudah diambil atau dikuasai oleh penjajah Israel. Menampung mereka itu sama artinya membiarkan Gaza untuk mudah di-aneksasi Israel,” jelasnya.
Selain itu, Ia juga menerangkan Indonesia bakal membutukan anggaran yang tidak sedikit jika akan menampung warga korban Gaza.
“Di tengah efisiensi dan problem anggaran negara, relokasi tentu bukanlah opsi yang rasional. Presiden Prabowo semestinya meninggalkan opsi menampung warga Palestina,” tandasnya.