DPR Beberkan 5 Cara Tekan Mahalnya Harga Obat

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen mengatakan intervensi negara untuk menekan mahalnya harga obat sangat diperlukan. Semua itu diakuinya dapat dilakukan dengan lima cara.

“(Pertama) Meningkatkan transparansi dan efisiensi tata kelola. Memperbaiki sistem distribusi dan pengadaan obat dengan mengurangi jalur birokrasi yang tidak perlu dan memastikan semua proses berjalan secara transparan,” ujar Nabil, Minggu (7/7/2024).

Kedua, perlu regulasi yang lebih ketat terkait harga obat. Serta pemerintah perlu mengawasi pelaksanaannya, agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan berlebihan dari harga obat yang tinggi.

“(Ketiga), Pemerintah perlu mengambil peran lebih aktif dalam mengatur dan mengawasi harga obat di pasaran, termasuk dengan memberikan subsidi atau insentif bagi produsen obat dalam negeri,” kata dia.

Tak hanya itu, dirinya menilai harus ada kerja sama yang erat antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait untuk menyusun kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi.

“(Terakhir), Penggunaan teknologi (yang dapat) memantau dan mengelola distribusi obat, agar lebih efisien dan transparan,” ucap Nabil.

Selain itu, dirinya juga menyatakan Komisi IX akan mengadakan rapat lanjutan dalam dua pekan ke depan, guna membahas hasil kajian mendalam dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Dirinya berharap dengan langkah-langkah tersebut, harga obat di Indonesia dapat lebih terjangkau dan aksesibilitas masyarakat terhadap obat-obatan esensial semakin meningkat.

“Kami di DPR RI siap mendukung langkah-langkah yang akan diambil pemerintah, untuk memastikan harga obat lebih terjangkau bagi masyarakat,” tandas Nabil.