MarketNews

DPR dan Sri Mulyani Kompak Suntik BUMN Karya yang ‘Sakit’ karena Utang Jumbo

Dalam rapat kerja Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Rabu(15/12/2021), sepakat menambah penyertaan modal negara (PMN) 2021 dan alokasi 2022 kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

“Semuanya setuju ya untuk pemberian tambahan PMN tahun 2021 dan alokasi tahun 2022 yang sudah dibahas dalam rapat pnitia kerja beberapa hari lalu,” ujar Ketua Komisi XI DPR, Dito Ganinduto.

Dalam kesepakatan ini, PT Waskita Karya (Persero) kebagian tambahan PMN di 2021 sebesar Rp7,9 triliun untuk penguatan permodalan investasi tol pada tujuh ruas tol, yaitu Kayu Agung-Palembang-betung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Bogor-Ciawi-Sukabumi-Cimanggis-Cibitung, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Pasuruan-Probolinggo, dan Pejagan-Pemalang.

Sedangkan alokasi 2022, tercatat sebesar Rp3 triliun, untuk penyelesaian ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi.

Masih kata Dito, PT Hutama Karya (Persero) juga menerima tambahan PMN pada 2021 sebesar Rp9,1 triliun untuk kelanjutan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) untuk empat ruas Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Kuala Tanjung-Parapat, dan Binjai-Langsa.

Kemudian, terdapat pula alokasi PMN tahun 2022 untuk perusahaan pelat merah tersebut senilai Rp23,85 triliun, yang akan digunakan dalam pembangunan delapan ruas JTTS.

Politisi Golkar ini melanjutkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerima tambahan PMN di 2021 sebesar Rp6,9 triliun untuk kelanjutan LRT Jabodetabek dalam kebutuhan cost overrun sebesar Rp2,6 triliun dan Kereta Cepat Jakarta Bandung untuk kebutuhan base quality sebesar Rp4,3 triliun.

“Badan Bank Tanah juga akan menerima tambahan PMN di 2021 sebesar Rp1 triliun untuk pemenuhan kebutuhan modal awal secara bertahap, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2021 tentang Badan Bank Tanah,”ujarnya.

Selanjutnya, Lembaga Pengelola Investasi Indonesia/Indonesia Invesment Authority (LPI/INA) akan menerima tambahan PMN di 2021 sebesar Rp15 triliun, yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan modal LPI sebesar Rp75 triliun yang dipenuhi secara bertahap.

Dirinya menambahkan, PT PLN (Persero) akan menerima PMN pada tahun 2022 sebesar Rp5 triliun untuk pembangunan proyek-proyek ketenagalistrikan, serta mendukung pembangunan lima daerah pariwisata superprioritas (DPSP).

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) akan menerima tambahan PMN di 2022 sebesar Rp2 triliun, yang akan digunakan untuk dukungan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan target 200 ribu unit.

Lalu, PT Adhi Karya (persero) akan menerima PMN di tahun 2022 sebesar Rp1,97 triliun untuk investasi pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Regional Karian-Serpong.

Dito mengungkapkan Perum Perumnas akan menerima alokasi PMN 2022 sebesar Rp1,56 triliun, yang akan digunakan untuk peningkatan kapasitas usaha dalam melanjutkan program pemerintah, yakni pengadaan satu juta rumah serta mendukung persediaan perumahan rakyat untuk MBR.

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) juga akan menerima tambahan PMN di 2021 dari sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp3 triliun dan alokasi PMN di 2022 sebesar Rp28,84 triliun untuk penyediaan uang ganti kerugian pengadaan lahan proyek pembangunan infrastruktur proyek strategis nasional (PSN).

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) akan mendapatkan PMN di tahun 2022 sebesar Rp1,08 triliun untuk dukungan penjaminan 19 proyek infrastruktur.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button