Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta kementerian terkait mempersiapkan kesediaan sayur untuk menu program makan bergizi gratis (MBG) di Papua.
Hal ini sebagai respons atas pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam Rapim TNI-Polri 2025, menyebut adanya kesulitan dalam mencari sayuran, untuk menu program penangkal stunting tersebut di Papua.
“Nah di Papua ini kekurangan sayur-sayuran, dan ini juga menjadi minat dari masyarakat atas ketersediaan sayur-sayuran, menjadi peluang baru. Nah Kementerian yang terkait harus mempersiapkan itu,” kata Herman kepada wartawan saat ditemui Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).
Pria yang akrab disapa Kang Hero ini menegaskan, pemerintah harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan terkait program MBG, dengan matang.
“Kan itu konteksnya, dan ini menjadi peluang baru. Menjadi peluang ekonomi baru yang pada akhirnya akan menjadi pembangkit ekonomi di wilayah tersebut,” ujarnya tegas.
Politikus Partai Demokrat ini mengungkapkan, bukan hanya sayur yang susah untuk dicari melainkan juga telur yang disebut masih terjadi kekurangan.
“Nah seperti sekarang juga kan telur pasti kekurangan. Bayangkan kalau sudah 82,9 juta sasaran terpenuhi, berarti butuh 82,9 juta butir telor. Ini harus disiapkan,” jelas Hero.
“Disiapkan kan bukan hanya di Jawa, harus disiapkan di seluruh wilayah. Nah ini menjadi potensi ekonomi baru di wilayah-wilayah tertentu yang memang belum ada produksinya,” sambungnya.
MBG kata dia seharusnya dijadikan momentum pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Gagasan Presiden Prabowo Subianto ini diklaimnya akan bisa jadi pemicu dalam mencapai target ekonomi tumbuh delapan persen.
“Nah ini menurut saya, disinilah memang kecerdasan dan kehebatan Presiden Prabowo untuk bisa bagaimana men-trigger keinginan pertumbuhan 8 persen dari berbagai sisi, termasuk makan bergizi gratis juga bisa untuk menopang terhadap pertumbuhan 8 persen,” papar Hero.