News

DPR Wanti-wanti Pemerintah Soal Tanggap Darurat Gempa Cianjur, Puan: Percepat Evakuasi

DPR RI mewanti-wanti pemerintah agar proses tanggap darurat gempa Cianjur berjalan sebaik mungkin. Tujuannya agar para korban mendapat prioritas penanganan.

“Baik evakuasi jenazah korban maupun perawatan terhadap korban-korban luka akibat gempa,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Puan mengharapkan, evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan bisa dipercepat. Bantuan dari wilayah lain dapat membantu mempercepat proses penanganan korban gempa. Termasuk potensi SAR untuk evakuasi korban dan kelompok relawan.

Selain itu, lanjut Puan, kerja sama berbagai elemen bangsa juga dapat mengoptimalkan segala proses yang dibutuhkan korban gempa. Sebab, banyak warga mengalami luka berat sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Tidak hanya itu, Puan juga mengungkapkan soal perlunya pengerahan tenaga trauma healing atau pemulihan trauma bagi para korban.

“Banyak korban anak-anak dan korban lainnya cukup banyak yang mengalami trauma akibat mengalami peristiwa memilukan dan trauma healing juga dibutuhkan untuk keluarga yang kehilangan sanak saudaranya,” ujarnya.

Puan juga meminta pemerintah agar penyaluran logistik kepada korban gempa merata. Adapun dapur umum perlu disiapkan di titik-titik tempat berkumpulnya korban gempa.

Dia meminta kementerian terkait mempercepat pembukaan akses jalanan yang terkena longsor akibat gempa agar penyaluran logistik tidak terhambat. Puan memastikan DPR RI mendukung pemberian bantuan dana dari pemerintah bagi warga yang rumahnya rusak.

“DPR akan mengawal pemberian bantuan sehingga semua warga mendapatkan haknya. Pengawasan juga diperlukan agar rumah yang dibangun harus berkonstruksi tahan gempa sehingga warga lebih aman tinggal di rumahnya,” katanya menambahkan.

268 Korban Tewas

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, korban tewas imbas gempa bumi Cianjur, Jabar mencapai 268 jiwa. Namun, belum semua jenazah teridentifikasi.

Dia menjelaskan, selain korban tewas dan jenazah teridentifikasi, sebanyak 151 warga dinyatakan masih hilang. Proses pencarian terhadap warga yang belum ditemukan itu menjadi prioritas. Meski begitu, ia menyebut, terbuka kemungkinan 151 warga yang dinyatakan masih hilang itu sebenarnya masuk daftar 268 korban tewas. Sebab, Suharyanto kembali berujar, belum semua korban meninggal teridentifikasi.

Suharyanto memaparkan, gempa Cianjur juga mengakibatkan 1.083 warga luka-luka. Sementara, warga mengungsi sebanyak 58.362.

“Kerugian materiil rumah rusak berat sebanyak 6.570, rumah rusak sedang ada 2.071, dan rusak ringan 12.641,” ujar Suharyanto.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button