Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bun Joi Phiau meminta kepada Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Jakpro segera memindahkan warga Kampung Bayam ke hunian Kampung Susun Bayam (KSB) di area Jakarta Internasional Stadium (JIS).
“Sudah seharusnya Pemprov DKI Jakarta dan pihak JakPro memproses perpindahan warga Kampung Bayam ke rusun yang ada di area JIS dengan segera,” kata Bun saat dihubungi inilah.com, Jumat (11/4/2025).
Terlebih, kata Bun, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sudah melakukan seremoni penyerahan kunci kepada para warga beberapa waktu lalu. Dia mempertanyakan alasan Pemprov DKI belum memperbolehkan warga Kampung Bayam menempati Rusun JIS.
Padahal, Jakpro sudah menargetkan untuk memindahkan warga Kampung Bayam sebelum Lebaran 2025 atau tak lama setelah serah terima kunci.
“Tapi nyatanya, warga Kampung Bayam masih belum merayakan hari suci itu di dalam unitnya masing-masing. Hal ini sangat disayangkan,” ujar Bun.
Dia meminta agar JakPro maupun Pemprov DKI tidak menunda lagi terkait proses pemindahan warga Kampung Bayam ke rusun tersebut.
“Pemprov DKI Jakarta bersama JakPro sebaiknya tidak menunda-nunda lagi dan segera memasukkan warga Kampung Bayam ke rusun miliknya di dekat JIS,” ujarnya.
Sebelumnya, acara serah kunci rumah susun (rusun) yang dilakukan Gubernur Jakarta Pramono Anung kemarin, dinilai sekadar seremoni belaka. Faktanya, warga eks Kampung Bayam belum juga menghuni rusun hingga kini.
Ketua Kelompok Tani Madani Kampung Bayam, Muhammad Furqon mengaku bahwa warga eks Kampung Bayam belum menempati rumah susun di kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang telah dilakukan serah terima kunci pada Kamis (6/3/2025). “Belum ini. Enggak tahu apa yang dimainkan Jakpro,” kata Furqon saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).
Dia memastikan bahwa seluruh warga juga telah memenuhi syarat yang diminta. Eks warga Kampung Bayam juga dijanjikan bisa menempati rusun sebelum Lebaran 2025.
“Kan itu sudah serah terima kunci secara simbolis oleh gubernur dan wakil gubernur. Tapi Jakpro nya bertele-tele, belum diketahui alasannya,” ucapnya.