Anggota DPRD Kota Bandung menjadi sorotan usai berita rencana beli handphone ‘sultan‘ yang anggarkan Rp 1 Miliar dari APBD.
Pada lama Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), paket dengan nama pengadaan smartphone ini memiliki kode 31161257.
Dimana dengan anggaran Rp1,085 miliar dibagi 47 unit, maka untuk satu unitnya berkisar Rp23 jutaan.
Sekretaris DPRD Kota Bandung M Salman Fauzi mengonfirmasi adanya pembelian ponsel mewah dengan harga Rp23 jutaan per unitnya. Ia memandang pengadaan ponsel tersebut untuk keperluan anggota dewan.
Anggota DPRD Kota Bandung, Riana mengungkapkan bahwa pembelian smartphone tersebut merupakan inventaris sekretariat. Bukan jadi milik anggota dewan.
Riana menilai angka Rp23 jutaan tersebut relatif murah karena kegunaannya untuk jangka waktu tiga tahun. Biaya operasionalnya per-bulan hanya Rp500 ribuan.
“Kita juga masih memiliki spirit reformasi, ini adalah barang titipan atau inventaris, dan bicara angka sudah terkunci. Ketika dihitung Rp23 jutaan untuk tiga tahun, maka operasionalnya per bulan Rp500 ribu,” tutur Anggota DPRD Kota Bandung tersebut.
Ponsel mewah ini rencananya untuk kegiatan Zoom meeting di tengah kondisi pandemi.”Padahal ini untuk kegiatan Zoom meeting yang juga membahas kepentingan masyarakat Kota Bandung,” tutur Riana melengkapi pernyataannya.
Usulan pengadaan smartphone baru tersebut berawal dari diskusi tentang kepentingan Zoom meeting di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Riana mengungkapkan bahwa ponsel pribadi milik anggota DPRD Kota Bandung kurang memungkinkan untuk melakukan zoom meeting karena kerap mendapatkan gangguan.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)