News

Driver Ojol Tewas Ditusuk Hanya karena Tatapan Mata

Driver ojol tewas ditusuk pisau hanya karena masalah tatapan mata. Driver ojol tewas itu bernama Irwan Abdulah (38) dan pelakunya adalah Frangky Sopacua (42). Tempat kejadian perkara kematian pengemudi ojol itu di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, kasus itu terjadi pada 8 Desember 2021 sekitar pukul 21.15 WIB. Saat itu korban yang berprofesi sebagai pengojek daring hendak melintas tetapi terhalang oleh sepeda motor tersangka.

Korban kemudian berhenti dekat tersangka, keduanya saling menatap. Rupanya tersangka yang sedang mabuk tidak terima. Pelaku kemudian menusuk korban hingga terjatuh dan melarikan diri.

Warga setempat yang melihat kejadian itu kemudian segera menolong korban dengan membawanya ke rumah sakit, menggunakan kendaraan bajaj, tapi nyawa korban tak terselamatkan.

Polisi yang mendapat laporan atas kejadian itu langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mengumpulkan barang bukti serta melakukan pengejaran terhadap pelaku.

“Barang bukti yang kita amankan satu buah pisau untuk membunuh, satu unit sepeda motor tersangka dan rekaman CCTV hotel,” ujar Zulpan.

Berdasarkan hasil olah TKP, penyidik kepolisian berhasil melacak jejak pelaku dan langsung melakukan penangkapan. Zulpan tidak menjelaskan lebih lanjut kapan Polisi mengamankan tersangka Frangky Sopacua yang telah menghabisi nyawa korban.

Tersangka Frangky Sopacua kini mendekam dalam Rutan Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Frangky dijerat dengan Pasal 338 dan atau Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Kronologi Penusukan Driver Ojol Hingga Tewas

Seorang pengemudi ojek online bernama Irwan Abdulah (38) mengalami luka tusuk pada bagian dada kiri. Peristiwa penusukan pengemudi ojek online itu terjadi hotel di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/12) sekitar pukul 21.30 WIB.

Warga yang menemukan Irwan Abdulah sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah di lokasi. Warga lalu berinisiatif membawa korban ke RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Tujuannya agar korban mendapat pertolongan medis, karena darah yang keluar cukup banyak. Meski petugas medis rumah sakit sudah berusaha keras, namun nyawa korban tidak dapat terselamatkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button