News

Drone Emprit: Buzzer Menyerang Anies dengan Sistematis dan Terstruktur

Drone Emprit mengungkap hasil temuan terkait upaya pendengung atau buzzer yang menyerang Anies Baswedan pasca didapuk sebagai calon presiden (capres) Partai Nasional Demokrat (NasDem) awal Oktober silam.

Analis Drone Emprit Nova Mujahid mengatakan, narasi Nasdrun yang merupakan gabungan kata dari NasDem dan Kadrun menjadi isu yang pertama kali dan sering didengungkan para buzzer.

Berdasarkan data temuan, dua hari pasca pencapresan Anies oleh NasDem pada Rabu (5/10/2022) total lebih dari 2.500 mention percakapan soal Nasdrun menyeruak di laman media sosial Twitter.

“Itu artinya cukup tinggi serangannya yang di sisi lain mengindikasikan mereka mencoba mendegradasi Anies. Atau coba mengaitkan Anies dengan kadrun gitu ya,” kata Nova kepada inilah.com, Sabtu (15/10/2022).

Di tanggal yang sama pula lanjut Nova, narasi Nasdrun yang dibangun para buzzer mendapat angka percakapan tertinggi setidaknya hingga seminggu setelah pencapresan Anies.

“Percakapan NasDrun terlihat mulai tinggi pada 5 Oktober, dengan 2.500 mentions. Setelah itu, turun menjadi hanya hitungan 500-an mention per hari dari 6-10 Oktober,” terangnya.

Namun, narasi Nasdrun kembali tinggi pada 11 Oktober dengan 3.000 mentions, dan 3.600 mentions pada 12 Oktober. Sebelum akhirnya turun menjadi 2.100 mentions pada 13 Oktober lalu.

“29 persen percakapan didorong oleh akun-akun dengan followers yang cukup tinggi, dari 1001 sampai 10 ribu followers, sedangkan akun-akun yang (punya followers) 100-500 ada di posisi kedua sekitar 25 persen,” sebutnya.

Mengingat masifnya postingan dan percakapan yang terjadi, Drone Emprit mencermati kemungkinan adanya penggunaan akun robot (bot) dalam ribuan akun yang terindikasi sebagai pendengung.

Hasilnya, dari 2.577 akun hanya sekitar 829 diantaranya merupakan akun organik bukan bot. Sementara, 1.748 lainnya diduga sebagai akun robot atau mesin yang dijalanlan secara otomatis untuk memanipulasi opini publik terkait Anies Baswedan.

“Terlihat sekali banyak postingan dengan redaksi yang serupa, lalu kami lihat dari waktu postingnya, diunggah dalam jangka waktu yang terpaut dalam jangka menit atau detik. Ini biasanya dilakukan dengan mesin, dengan terencana dan hanya bisa dilakukan oleh bot,” terang Nova.

Nova meyakini, hal ini betul-betul sudah dirancang secara sistematis dan terstruktur oleh sosok yang berlawanan dengan Anies Baswedan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button