Eliano Reijnders. (Foto: PSSI)
Eliano Reijnders kembali tidak masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang di lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (15/11). Ini adalah kali kedua berturut-turut pemain naturalisasi tersebut absen dari line-up skuad Garuda.
Sebelumnya, Eliano juga tidak dimainkan saat Timnas Indonesia kalah tipis 1-2 dari China pada 15 Oktober lalu di Qingdao.
Keputusan ini memunculkan tanda tanya besar, mengingat status Reijnders sebagai salah satu pemain diaspora yang diproyeksikan memperkuat lini tengah Indonesia.
Pelatih Shin Tae Yong mengungkapkan bahwa absennya Reijnders, Egy Maulana Vikri, dan Ramadhan Sananta dari susunan pemain kali ini murni merupakan bagian dari strategi. Namun, alasan tersebut belum menjelaskan secara rinci peran yang diharapkan dari adik kandung Tijjani Reijnders ini dalam skema permainan Tim Garuda.
Shin Tae Yong memang dikenal sebagai pelatih yang fleksibel dalam menyusun strategi, terutama menghadapi lawan sekuat Jepang, yang saat ini memuncaki klasemen Grup C dengan 10 poin dari empat pertandingan. Pelatih asal Korea Selatan itu memilih formasi 3-4-3 dengan mengandalkan nama-nama seperti Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Calvin Verdonk di lini tengah.
Absennya Eliano Reijnders menambah panjang daftar pertanyaan tentang keberadaan pemain naturalisasi yang baru bergabung tahun ini. Banyak pihak bertanya-tanya apakah keputusan mencoretnya dalam dua laga berturut-turut menandakan adanya kendala adaptasi, masalah performa, atau semata-mata bagian dari strategi pelatih.
Performa Timnas di Grup C
Indonesia saat ini berada di posisi keenam Grup C dengan tiga poin dari empat laga. Setelah memulai putaran ketiga dengan rekor tak terkalahkan dalam tiga laga awal—imbang melawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2)—tren positif itu terhenti dengan kekalahan melawan China.
Sementara itu, Jepang datang ke SUGBK dengan kekuatan penuh. Tim Samurai Biru dipimpin nama-nama bintang seperti Kaoru Mitoma, Takumi Minamino, dan Daichi Kamada. Jepang jelas bukan lawan mudah, sehingga banyak yang menilai absennya Reijnders sebagai kehilangan potensi tambahan di lini tengah Indonesia.
Harapan untuk Reijnders
Sebagai pemain naturalisasi yang memiliki pengalaman bermain di Eropa, Eliano Reijnders diharapkan bisa memberikan stabilitas dan kreativitas di lini tengah Indonesia. Namun, absensinya dalam dua laga terakhir membuat publik mulai mempertanyakan efektivitas kebijakan naturalisasi yang digencarkan PSSI.
Dengan empat pertandingan tersisa di Grup C, Indonesia masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi mereka. Keputusan Shin Tae Yong terkait Reijnders kini menjadi sorotan, dan harapan besar tetap ada agar pemain berusia 23 tahun itu segera mendapat kepercayaan di laga-laga berikutnya.