Dua rumah sakit kembali melanjutkan operasinya di Kota Gaza pada Kamis (11/7/2024), setelah terpaksa berhenti melayani pasien akibat serangan Israel dan adanya perintah evakuasi.
“Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan Rumah Sakit Bantuan Umum siap melanjutkan layanannya pada hari ini,” kata kantor layanan media dalam sebuah pernyataan.
Kedua fasilitas kesehatan tersebut sebelumnya terpaksa menghentikan layanan pada Selasa (9/7/2024) menyusul perintah evakuasi dari otoritas Israel untuk penduduk Kota Gaza.
Militer Israel juga melancarkan serangkaian serangan udara di sekitar kedua rumah sakit tersebut, sehingga mustahil bagi mereka untuk memberikan layanan medis kepada pasien.
Pasukan Zionis juga dilaporkan dengan sengaja dan sistematis menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bagian dari serangan mematikan yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 38.200 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, serta hampir 88.200 lainnya terluka, menurut data terkini dari otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan daerah tersebut.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserbu pada 6 Mei.