Dua Warga Meninggal Akibat Creutzfeldt-Jakob, Apa Gejala Penyakit Otak Fatal ini?


Pejabat kesehatan telah melaporkan tiga kasus penyakit otak langka dan fatal yang disebut penyakit Creutzfeldt-Jakob di Hood River County, Amerika Serikat. Yang membuat penyakit ini sangat serius adalah tingkat kematiannya.

Departemen Kesehatan Hood River County mengonfirmasi satu kasus dan mengidentifikasi dua kasus yang mungkin merupakan penyakit Creutzfeldt-Jakob, atau CJD, selama delapan bulan terakhir. Dua dari tiga orang tersebut telah meninggal dunia.

“Kami mencoba mencari faktor risiko umum yang mungkin menghubungkan kasus-kasus ini. Namun, dalam beberapa kasus, cukup sulit untuk menemukan penyebab sebenarnya,” kata Direktur Departemen Kesehatan Hood River County, Trish Elliot.

Para pejabat sedang menyelidiki kasus-kasus tersebut dan memantau apakah dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi masyarakat. Namun, hingga saat ini, “tidak ada hubungan yang dapat diidentifikasi antara ketiga kasus ini,” kata departemen tersebut.

Mereka juga mencatat bahwa risiko tertular penyakit ini ‘sangat rendah’, dan tidak menyebar melalui udara, sentuhan, kontak sosial, atau air. Orang-orang yang memiliki masalah kesehatan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tim medis mereka.

“Ini adalah investigasi yang aktif dan sedang berlangsung dalam kemitraan dengan Otoritas Kesehatan Oregon (OHA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Departemen kesehatan akan terus memantau situasi dan terus memberi tahu Anda tentang risiko apa pun terhadap kesehatan masyarakat,” kata Departemen Kesehatan.

Apa itu Penyakit Creutzfeldt-Jakob?

Penyakit CJD adalah kondisi langka dan fatal yang memengaruhi otak. CJD menyebabkan kerusakan otak yang memburuk dengan cepat seiring berjalannya waktu. Penyakit ini disebabkan oleh prion, sejenis protein yang menular. Prion ini memicu protein normal dalam tubuh menjadi anomali, sehingga menyebabkan CJD.

Meskipun prion abnormal ini agak menular, mereka berbeda dari virus dan bakteri. Misalnya, prion tidak hancur oleh panas dan radiasi yang ekstrem. Oleh karena itu, antibiotik atau obat antivirus tidak berpengaruh pada mereka.

Penyakit ini ditemukan pada orang dewasa yang berusia akhir 60-an, tetapi telah dilaporkan pada beberapa orang yang berusia di bawah 30 tahun. Menurut CDC, dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 500-600 kasus telah dilaporkan di AS setiap tahunnya.

Ada tiga jenis infeksi CJD yakni sporadis, familial, dan iatrogenik. CJD menyebabkan demensia dan masalah neurologis lainnya pada manusia. Begitu gejalanya muncul, penyakit ini dapat menyebabkan kematian dalam hitungan bulan hingga satu tahun. Penyakit ini juga menyebabkan kesulitan berjalan, gerakan tersentak-sentak tiba-tiba, dan gangguan penglihatan.

Apa saja gejala CJD?

  • Kehilangan kecerdasan dan ingatan
  • Perubahan kepribadian
  • Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
  • Bicara tidak jelas
  • Masalah penglihatan dan kebutaan
  • Gerakan menyentak yang tidak normal
  • Hilangnya fungsi dan mobilitas otak secara progresif

Saat penyakit berkembang, pasien mungkin mengalami kelemahan pada lengan dan kaki, kebutaan, ketidakmampuan bergerak atau berbicara, masalah menelan, dan akhirnya dapat mengalami koma.

Penyakit ini menyebabkan masalah yang signifikan terhadap koordinasi otot, cara berpikir, dan ingatan. Meskipun tidak ada obat untuk CJD, perawatan tersedia untuk membantu mengelola gejala dan membuat pasien merasa lebih nyaman.

Perawatan medis untuk kasus lanjut dapat mencakup cairan infus dan pemberian makanan melalui mesin untuk mendukung pasien pada stadium akhir penyakit. Tidak ada pengobatan atau terapi untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit. Perawatannya meliputi meredakan gejala-gejala.