Kanal

Dubes Najib, Bekerja dan Berkarya Sama Hebatnya

Membaca dan menulis bagi Muhammad Najib adalah sebuah kebutuhan. Dengan menjadi Duta Besar RI untuk Spanyol saat ini, politikus asal Singaraja, Bali ini terus menjaga nyala kreativitasnya membawa pesan edukasi yang intelektual, memberikan cerita perjalanan melalui karya dari Negeri Matador.

Dubes Najib telah menerbitkan setidaknya tiga buku “Bersujud di Atas Bara”, “Safari” dan “Di Beranda Istana Alhambra” pada tahun 2022 kemarin.

Novel dengan judul “Bersujud di Atas Bara” ini merupakan karya fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989.

Sementara novel berjudul “Safari” merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata yang dialami sejumlah mahasiswa yang kuliah di luar negeri dikombinasi dengan pengalaman pribadi Najib sebagai penulisnya.

Pikiran bagaimana gambaran sejarah Negeri Kerajaan Spanyol juga jelas dideskripsikan di novel “Di Beranda Istana Alhambra”. Pembaca diajak menelusuri sejarah peradaban Islam yang mula bertapak di Spanyol pada 8 Masehi, pembaca dibawa bersama-sama mengikuti detik bersejarah umat Islam mencipta zaman keagungan di benua Eropa suatu ketika dahulu. Novel yang dimuat secara bersambung ini bisa juga dibaca di inilah.com.

Ketiga karya tulisan yang dibuat dalam buku tersebut terasa mengalir bagai air dengan logika yang jelas. Walau tiap tulisan tidak panjang, tetapi sangat serius dan mendalam khususnya saat membahas hal-hal yang berat dan sensitif.

Hal ini tidak bisa dilepaskan dari pengalamannya dalam dunia politik praktis, perjalanannya ke berbagai negara, dan luasnya bacaan Dubes Najib. Modal bahasa Inggris dan bahasa Arab yang dimilikinya terasa sangat mewarnai dan memperkaya cakrawala saat

menggambarkan berbagai hal dalam tulisan-tulisannya.

Whatsapp Image 2023 01 04 At 18.43.20 - inilah.com

Selain karya buku Dubes Najib juga aktif membagikan video tentang pekerjaannya menjadi duta besar melalui laman Youtube Wisma Duta RI Madrid. Mulai dari kegiatan wisata hingga membahas sejumlah kerja sama politik.

Pembuatan akun media sosial seperti ini menjadi penting bagi pejabat publik seperti Dubes Najib untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan masyarakat di Indonesia maupun di Spanyol yang telah dua tahun ia jalani.

Melalui sejumlah dokumentasinya itu gambaran empiris tentang hubungan mayoritas-minoritas di Spanyol banyak diceritakan Najib, yang tentu menarik jika direfleksikan ke Tanah Air. Jika di Spanyol mayoritas penduduknya adalah Katolik, Indonesia berpenduduk mayoritas Muslim.

Ada ruang dan kesempatan bersama bagi kedua negara untuk berbagi pengalaman soal toleransi beragama, termasuk perlindungan kelompok minoritas. Ada benang merah moderasi beragama di kedua negara yang perlu terus dikembangkan.

Berawal dari Guru Muhammadiyah

Dubes Najib sejatinya adalah seorang guru, mengawali pengabdiannya sebagai dosen di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya dan di almamaternya ITS, sempat dipercaya sebagai Dekan Fakultas Teknik UNISMA, Bekasi Ia bermetamorfosi menjadi politikus sejak munculnya Gerakan Reformasi pada tahun 1998.

Ia ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), kemudian menjadi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN sejak berdirinya sampai sekarang. Sempat menjadi Anggota DPR RI pada periode 2004-2009 dan periode 2009- 2014.

Duta Besar RI untuk Spanyol Muhammad Najib dan istri,
Duta Besar RI untuk Spanyol Muhammad Najib dan istri Hafizah. (Foto: dok.pri)

Pengalamannya berorganisasi dimulai dari Ketua HMI Komisariat Elektro, ITS, kemudian Ketua HMI, Korkom ITS, terakhir sebagai Ketua HMI Cabang Surabaya. Aktifitas berorganisasi dilanjutkan di Persyarikatan Muhammadiyah dimulai Pemuda dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, kemudian dipercaya sebagai Sekjen Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, selanjutya sebagai Ketua Hubungan Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Aktifitas organisasi lain yang pernah diembannya antara lain sebagai salah seorang Ketua di World Conference on Religions and Peace (WCRP), Ketua Ikatan Alumni ITS Surabava, Wakil Ketua Badan Keria Sama antar Parlemen DPR-RI, Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Ketua Hubungan Luar Negeri & Diaspora DPP PAN periode 2015-2020, sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Pengurus Pusat ICMI periode 2015-2020, mendirikan Research Center for Civilizations & Human Resources Development (RCC&HRD) pada 2020 dan dipercaya sebagai direktorya.

Anugerah atau Penghargaan yang pernah diterimanya antara lain: Lulus sebagai siswa terbaik di SD, SMP, dan SMA; Menerima lencana emas dari Majelis Tinggi Agama Khong Hu Chu (MATAKIN); Menerima penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional sebagai salah seorang pendiri PAN; Menerima Alumni Award dari ITS sebagai salah seorang alumni yang berjasa terhadap almamater.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button