Di hadapan sejumlah anggota MPR RI yang berkunjung ke Spanyol pada Senin (13/3/2023), Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib, mengingatkan pentingnya mengapresiasi prestasi MPR RI dalam menerapkan sila keempat Pancasila.
Dubes Najib menyoroti bahwa prestasi MPR RI terletak pada proses pemilihan Ketua MPR yang demokratis serta penempatan wakil Fraksi pada posisi Wakil Ketua tanpa meninggalkan satu fraksipun.
“Hal ini merupakan bagian dari bentuk kearifan lokal tanpa mengabaikan substansi demokrasi itu sendiri,” kata Najib dalam keterangan tertulis yang diterima inilah.com, Rabu (15/3/2023)
Najib mengungkapkan serupa dengan MPR RI, Presiden Jokowi pasca terpilih untuk kedua kalinya pada 2019 juga mengakomodasi Capres dan Cawapres yang kalah dalam kabinet yang dibentuknya.
Model ini, yang dikenal sebagai Kabinet Persatuan dalam teori demokrasi, jarang dipilih di Barat karena alasan budaya dan historis.
Penulis buku “Mengapa Umat Islam Tertinggal?” itu menekankan pentingnya kompetisi politik yang rasional dan terukur, serta menjaga persatuan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.
Ia turut mengingatkan bahwa pemilu, baik Pileg maupun Pilpres, harus berlangsung secara damai, dan siapapun yang terpilih harus diterima sebagai pilihan rakyat.
“Kompetitor kita yang sesungguhnya berada di luar negri, bukan di dalam negeri. Kalaupun kita bersatu, masih harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan kita dari banyak negara lain, apalagi kalau terpecah-belah,¨ katanya.
Akhirnya, dalam pertemuan yang dihadiri oleh seluruh diplomat, staf lokal, serta wakil dari masyarakat yang tergabung dalam berbagai organisasi Dubes Najib mengingatkan bahwa substansi demokrasi harus bermuara pada kemajuan negara dan kemakmuran seluruh rakyat. Keseluruhan pesan ini diharapkan dapat menginspirasi para anggota MPR RI dalam menjaga dan mengembangkan demokrasi di Indonesia.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)