News

Duet Prabowo-Ganjar Bukan Sekadar Cocoklogi untuk Melawan Anies

Aksi foto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis (9/3/2023) memunculkan spekulasi dan kalkulasi politik pada kontestasi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Duet kedua tokoh yang berasal dari Partai Gerindra dan PDI Perjuangan itu dinilai sebagai sesuatu yang bagus kalaupun kebersamaan tersebut dipersepsikan sebagai bentuk promosi atau endorsemen yang diberikan Presiden Jokowi terhadap Prabowo dan Ganjar pada Pilpres 2024.

Penilaian positif tersebut justru disampaikan oleh kubu —setidaknya saat ini— yang menjadi lawan politik Prabowo dan Ganjar, yakni Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada pertarungan Pilpres 2024.

“Bagus saja lah, dipromosi sama Presiden masa enggak bagus?” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta pada Jumat (10/3/2023),

Bagaimana sebenarnya peluang Prabowo dan Ganjar untuk berpasangan pada Pilpres mendatang?

Sejak sekitar 14 hari lalu, Trust Indonesia Research and Consulting  menampilkan kemungkinan duet Prabowo-Ganjar dalam temuan survei yang berlangsung pada 28 Januari – 6 Februari 2023 lalu.

Dalam analisis Trust Indonesia, Prabowo dan Ganjar memiliki kans yang besar untuk berduet melawan calon presiden dari poros koalisi lainnya, seperti Anies Baswedan yang sudah diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.

Seperti pandangan Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli dalam perbincangan dengan Inilah.com pada Sabtu (11/3/2023), bahwa Prabowo-Ganjar sangat potensial untuk berpasangan sebagai capres dan cawapres.

Kata Fadhli, duet ini tentu bukan sekadar cocokologi atau utak-atik kebetulan belaka. Duet ini tentu dilatari elektabilitas keduanya (Prabowo-Ganjar) dan opsi kemungkinan koalisi yang paling realistis di antara keduanya.

Simulasi berpasangan Capres-Cawapres 2024 sebanyak tiga pasangan.
Simulasi berpasangan Capres-Cawapres 2024 sebanyak tiga pasangan. (Survei Nasional Trust Indonesia 28 Januari-6 Februari 2023).

Hasilnya amat menarik. Di antara utak-atik nama pasangan: Prabowo-Khofifah, Prabowo-Muhaimin, Prabowo-Ganjar, Ganjar-Ridwan Kamil, Ganjar-Airlangga, Ganjar Erick juga Anies-Khofifah, dan Anies-AHY, pasangan Prabowo-Ganjar mendapat angka pilihan tertinggi 37,4 persen.

Angka ini bahkan lebih tinggi dari pasangan Anies-AHY yang mungkin akan dicalonkan Koalisi Perubahan (NasDem-Demokrat-PKS). Dalam survei, pasangan Anies-AHY hanya mendapat 28,8 persen.

Tetapi lagi-lagi duet ini masih membutuhkan kepastian dukungan politik terlebih dahulu. Sebab bila dengan hanya mengandalkan dukungan Partai Gerindra, duet politik ini tidak akan terbentuk.

Duet ini tentu akan menghadirkan kepastian politik bagi siapapun yang cenderung menginginkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berlanjut. Duet ini juga akan menjawab ‘duet perubahan’ yang sekali lagi hampir pasti akan memasangkan Anies-AHY.

Kita lihat saja nanti.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button