Market

Dugaan Kejahatan Perang Rusia Buat Harga Minyak Merangsek Naik

Harga minyak mentah dunia terus merangsek naik lantaran ketidakpastian seputar pasokan yang berlanjut. Hal ini terpicu oleh potensi sanksi lebih lanjut menyusul dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Kondisi tersebut menambah kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak, sementara pembicaraan nuklir Iran terhenti.

Minyak berjangka naik pada awal perdagangan Selasa (5/4/2022) pagi. Minyak mentah berjangka Brent bertambah 1,58 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi diperdagangkan di 109,11 dolar AS per barel pada pukul 00.28 GMT.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 1,61 dolar AS atau 1,6 persen, menjadi diperdagangkan di 104,89 dolar AS per barel.

Kedua kontrak sempat melonjak lebih dari dua dolar AS per barel setelah menteri industri Jepang Koichi Hagiuda mengatakan Badan Energi Internasional (IEA) masih mengerjakan rincian untuk putaran kedua yang direncanakan dari pelepasan minyak terkoordinasi.

Ancaman Sanksi Lanjutan terhadap Rusia

Kontrak berjangka telah naik lebih dari 3,0 persen pada Senin (4/4/2022) di tengah ancaman sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan menyusul jeda di Wina pada pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, yang dapat menempatkan lebih banyak barel Iran ke pasar. Iran menyalahkan Amerika Serikat karena menghentikan pembicaraan.

Konsultan Wood Mackenzie pada Senin (4/4/2022) memperkirakan anggota Uni Eropa dan ekonomi maju termasuk Jepang dan Korea Selatan dapat “menukar” sekitar 650.000 barel per hari minyak mentah Rusia dengan kadar dan volume yang sama. Ini terutama akan datang dari volume Timur Tengah yang biasanya dibeli oleh China dan India.

Mangalore Refinery and Petrochemicals Ltd. yang dikelola negara bagian India membeli 1 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei, dalam langkah langka yang didorong oleh diskon besar-besaran yang ditawarkan.

“Perdagangan minyak mentah global akan diseimbangkan kembali dengan ‘pertukaran minyak mentah’ antara ekonomi maju dan negara pasar berkembang,” kata Alex Sun, konsultan pengelola untuk Wood Mackenzie.

Alex mencatat bahwa diskon tajam untuk barel Ural Rusia telah menciptakan peluang pembelian bagi China untuk mengisi cadangan strategis yang menurun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button