Dugaan Piagam Palsu PPDB di Semarang Masuk Radar Polisi


Polrestabes Semarang menyelidiki kasus dugaan piagam palsu yang digunakan mendaftar ke salah satu SMA saat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.

Dugaan piagam palsu tersebut telah dilaporkan secara resmi oleh salah seorang orang tua siswa yang merasa dirugikan atas keberadaan dokumen yang dapat memberi poin tambahan saat pendaftaran siswa baru.

Peristiwa itu bermula ketika terdapat orang tua siswa yang batal mendaftar ke SMAN 3 Semarang dengan syarat tambahan berupa piagam prestasi kejuaraan marching band dari Malaysia, International Virtual Band Championship 2022.

“Ada orang tua murid yang merasa dirugikan atas piagam yang diduga palsu tersebut,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena di Semarang, Selasa (9/7/2024).

Menurut dia, polisi saat ini masih mengumpulkan barang bukti serta telah memeriksa sejumlah saksi.

Dari pemeriksaan awal, terdapat beberapa indikasi piagam diduga palsu yang digunakan sejumlah siswa SMPN 1 Semarang tersebut.

Beberapa ciri yang diduga piagam tersebut palsu antara panitia yang menandatangani, penulisan nama masing-masing siswa secara perorangan, serta penulisan juara I yang seharusnya juara III.

Koordinasi dengan pihak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, juga sudah dilakukan.

Meski demikian, lanjut dia, masih terdapat satu saksi, yakni pelatih marching band berinisial S, yang hingga saat ini belum memenuhi panggilan polisi.

Sebelumnya, sejumlah siswa SMP di Kota Semarang diduga menggunakan piagam prestasi yang diduga palsu untuk mendaftar ke beberapa SMA saat PPDB 2024.Penggunaan piagam prestasi tersebut akan memberikan 3 poin tambahan bagi siswa yang mendaftar.