Dukung Prabowo tapi tak Masuk Kabinet, Pengaruh PDIP Kalah Kuat dari Jokowi


Pengamat politik dari Citra Institute Efriza mengatakan, PDIP yang bersikap mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dari luar membuat tentu membuat eks Danjen Kopassus itu lega, tak perlu repot-repot kocok ulang kabinet guna memberi kursi menteri pada banteng moncong putih.

“Sebab, tidak perlu repot-repot mengutak-atik lagi posisi dan penjatahan di Kabinet untuk mengakomodir bergabungnya pemerintah,” kata dia saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Sabtu (14/2/2025).

Akan tetapi, kata dia, sikap ini dapat dimaknai bahwa pengaruh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) atas Prabowo lebih kuat dari PDIP. “Dampak politik lainnya, maka PDIP juga harus menerima pengaruh Jokowi terhadap pemerintahan Prabowo, sebab PDIP sudah menyinggung bahwa partainya mendukung kebijakan pemerintah,” ujar Efriza.

Dia menambahkan, posisi PDIP yang tetap di luar pemerintah juga membuktikan hubungan Prabowo dan Jokowi tidak terkoyak karena PDIP memilih tetap diluar Pemerintahan meski mendukung pemerintah.

“Ini artinya hubungan Jokowi dan Pranowo, maupun KIM Plus bukan sebagai tanda awal retak tapi tetap hangat. Artinya Prabowo pertemuan itu berhasil mendapatkan sikap PDIP terhadap pemerintah. Sikap PDIP ini menguntungkan bagi Prabowo,” jelas Efriza.

Terlepas itu, pertemuan yang terjadi di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) harus dimaknai positif, sebagai pertanda tensi persaingan Pilpres sudah selesai dan dimulainya rekonsiliasi nasional.

“Jadi urusan konflik di Pilpres dan Pasca Pilpres sudah diselesaikan dengan bijak, hangat, bahkan Pemerintah didukung sepenuhnya oleh partai-partai politik, ini memudahkan Prabowo dalam proses pembuatan kebijakan,” tutur dia.