Kabar duka datang dari dunia otomotif. Pereli sekaligus drifter terkenal, Kenneth Paul Block atau biasa disapa Ken Block, meninggal dunia karena kecelakaan snowmobile, Senin (2/1/2023). Penggagas Gymkhana itu berpulang di usia 55 tahun.
Situs resmi The Hoonigans, brand yang didirikan oleh Ken Block, membenarkan peristiwa tragis yang merenggut nyawa Ken Block tersebut.
“Dengan penyesalan terdalam, kami dapat mengonfirmasi bahwa Ken Block meninggal dunia dalam kecelakaan mobil salju. Ken adalah seorang visioner, perintis, dan ikon. Dan yang terpenting, seorang ayah dan suami. Dia akan sangat dirindukan. Harap hormati privasi keluarga saat ini saat mereka berduka.”
Perihal kronologi yang merenggut nyawa Ken Block tidak dirinci oleh The Hoonigans. Meski demikian peristiwa tersebut mengingatkan akan kejadian yang menimpa legenda F1 Michael Schumacher, yang juga mengalami kecelakaan saat bermain mobil salju pada 2013 lalu.
Selama berkarier di dunia motorsport, pebalap kelahiran California, AS, 21 November 1967 itu telah bekerja sama dengan beberapa pabrikan, seperti Subaru, Ford, Audi, hingga Porsche.
Pada beberapa kesempatan, Ken Block dipercaya untuk mengetes mobil reli sebelum kejuaraan dimulai. Selain itu di beberapa seri, dirinya juga ikut dalam kompetisi bergengsi World Rally Championship.
Di luar kariernya di balapan profesional, bila ingat, bersama Ford, Ken Block mempopulerkan Gymkhana. Tayangannya di YouTube berhasil menarik jutaan penonton.
Gymkhana bisa dibilang serangkaian gaya berkendara seperti drifting dengan orientasi kecepatan waktu, namun seolah membuat mobil bisa menari indah melewati berbagai lintasan. Dari Gymkhana, nama Ken Block kian populer bersama Ford Fiesta yang dikemudikannya.
Kolaborasinya kemudian dilanjutkan bersama Audi guna mengembangkan mobil balap listrik. Pada Oktober 2022 lalu Ken Block bahkan sempat mempublikasi ketangkasannya, melakukan Gymkhana dengan mobil listrik Audi S1 Hoonitron di Las Vegas, AS.
Kabarnya, Audi S1 sengaja dikembangkan khusus buat Ken Block untuk mendukung aksi gilanya di atas aspal. Namun sayang, kemitraan keduanya tak bisa dilanjutkan menyusul wafatnya sang pebalap.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)