Jurus Presiden Jokowi memboyong sejumlah selebriti dan influencer kondang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), tak lebih untuk membangun citra positif. Padahal, proyek yang nilai investasinya Rp466 triliun ini, menyimpan masalah besar.
Ekonom dari Universitas Veteran-Jakarta, Achmad Nur Hidayat (ANH) mengatakan, pasukan influencer dan artis terkenal seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia Sungkar, Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, Sintya Marisca, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villia, dan Dian Ayu Lestari, diboyong Jokowi untuk melihat progres pembangunan IKN yang dikemas dengan konvoi motor.
“Langkah ini bertujuan untuk menarik perhatian publik yang lebih luas dan membangun citra positif tentang IKN melalui platform medsos mereka. Padahal yang sebenarnya banyak masalah di IKN, termasuk kerusakan lingkungan yang ditimbulkan,” kata ANH, Jaakrta, dikutip Selasa (30/7/2024).
Dia pun mempertanyakan berapa biaya yang dikeluarkan negara hanya untuk mengundang para influencer dan selebriti terkenal itu. Bisa puluhan atau ratusan juta, bahkan miliaran pun bisa. yang jelas mahal.
“Yang pasti tidak sedikit (biaya). Dana yang digunakan untuk acara semacam ini bisa dianggap tidak efisien, terutama jika dibandingkan dengan kebutuhan mendesak lainnya dalam pembangunan IKN,” papar ANH.
Dia bilang, banyak pihak mempertanyakan apakah manfaat promosi yang diperoleh sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, dan apakah ada cara lain yang lebih hemat untuk mencapai tujuan yang sama.
Selama ini, lanjut ANH, pembangunan IKN banyak dikritik kaum NGO dan aktivis lingkungan, karena dampak kerusakan yang ditinggalkannya. Mulai dari deforestasi hingga hilangnya habitat satwa liar yang selama ini menjadi kebanggaan Indonesia.
“Mengundang selebriti dari luar daerah juga bisa dianggap mengabaikan kepentingan dan aspirasi masyarakat lokal yang terdampak langsung pembangunan IKN. Artinya, kedatangan rombongan influencer dan artis di IKN hanya ‘greenwashing’ atau pencitraan hijau tanpa substansi nyata,” ungkapnya.
Selanjutnya ANH menyayangkan sikap kaum influencer dan artis yang mudahnya ‘tergoda’ atau takjub dengan proyek IKN. Misalnya, pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, seharusnya menggunakan platformnya untuk mengangkat isu-isu sosial yang lebih relevan dengan kehidupan rakyat sehari-hari.
Mungkin pemikirannya sebaliknya, hadir di acara mewah IKN merupakan upaya memperkuat relasi dengan kekuasaan. Sementara banyak rakyat masih berjuang dengan masalah ekonomi dan sosial,” paparnya.
Demikian pula Irwansyah dan Zaskia, Atta dan Aurel seharusnya memiliki tanggung jawab moral untuk lebih peka terhadap isu-isu yang dihadapi generasi muda dan masyarakat luas. Atau Sintya Marisca, Ferry Maryadi dan lainnya, diharapkan lebih peka terhadap kondisi sosial dan ekonomi yang dihadapi rakyat.
“Kehadiran mereka di IKN bisa dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap proyek yang masih kontroversial dan tidak langsung menyentuh kehidupan rakyat banyak,” tegas ANH.