Lengser pada Oktober 2024, Jokowi tidak hanya meninggalkan hal-hal yang manis, seperti jalan tol hingga ribuan kilometer. Ada pula warisan pahit yakni menggunungnya utang yang hampir Rp9.000 triliun.
Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky mengitung, total utang negara yang menjadi wairsan Jokowi bakal menyentuh angka Rp8.900 triliun. Teramat jauh jika dibandingkan ketika SBY lengsern pada IOktober 2014, warisan utangnya cuman Rp2.609 triliun.
Dikutip dari akun medsos X (twitter, dulu), yakni @AwalilRizky, Jakarta, Kamis (14/12/2023), dibeberkan betapa tingginya nafsu pemerintahan Jokowi mengoleksi utang. Untuk tahun ini, Awalil memrediksi, utang pemerintah mencapai Rp8.200 triliun. Atau, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 38,98 persen.
Kalau benar prediksi Awalil, maka, sepuluh tahun Jokowi berkuasa, terjadi penumpukan utang Rp6.291 triliun. Artinya, rasio utang bertambah 14,30 poin persen. “Jadi, utang pemerintah tidak aman pada tahun 2024,” tulis Awalil.
Utang Era Jokowi Mengkhawatirkan
Berdasarkan buku APBN Kita edisi November 2023, posisi utang pemerintah hingga Oktober 2023, mencapai Rp7.950 triliun. Dengan rasio utang sebesar 37,68 persen terhadap PDB.
Atas capaian ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Sri Mulyani menyebut, rasio utang masih lebih rendah ketimbang akhir 2022. Selain itu, diklaim masih aman karena di bawah ambang batas dalam UU No 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara. di mana, beleid tersebut mematok batas aman di bawah 60 persen. \
Bolehlah Sri Mulyani dan jajaran Kemenkeu menyebut utang pemerintah masih aman. Akan tetapi, International Monetary Fund (IMF) dan International Debt Relief (IDR) punya pandangan lain terkait utang dari pemerintahan Jokowi.
Kedua lembaga internasional ini, punya 3 parameter untuk mengitung apakah utang masih aman atau justru rentan. Yakni, rasio utang atas pendapatan negara, rasio pembayaran bunga utang atas pendapatan negara, dan rasio pembayaran beban utang atas pendapatan negara.
“Sebagian indikator itu dipakai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menilai atau mereviu kondisi Indonesia (utang),” papar Awalil yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Timnas Anies Muhaimin (AMIN).
Selanjutnya, Awalil mencoba menghitung 3 indikator itu untuk menentukan apakah utang pemerintahan Jokowi, masih aman atau sebaliknya. Dihitung dua periode yakni kondisi 2023 yang sedang berjalan, dan 2024.
Ternyata, hasilnya cukup mengkhawatirkan. Pertama, rasio utang atas pendapatan negara diperkirakan mencapai 310,93 persen pada 2023, dan 317,63 persen pada 2024.
Dengan asumsi, pendapatan negara sebesar Rp2.637 triliun, dan posisi utang akhir 2023 sebesar Rp8.200 triliun. Sedangkan pada 2024, target pendapatan negara sebesar Rp2.802 triliun, dan posisi utang akhir tahun sebesar Rp8.900 triliun.
Rasio itu, jauh di atas rekomendasi IMF dan IDR untuk kondisi utang yang masih aman. Di mana, rekomendasi IMF di kisaran 90-150 persen. Sedangkan rekomendasi IDR di kisaran 92-167 persen.
Kedua, rasio pembayaran bunga utang atas pendapatan negara diperkirakan 16,59 persen pada 2023, dan 17,75 persen pada 2024.
Dengan asumsi, pembayaran bunga utang sebesar Rp437,43 triliun pada 2023, dan sebesar Rp497,32 triliun pada 2024.
Rasio tersebut, terbilang sangat rentan karena jauh melampaui rekomendasi IMF dan IDR. Di mana, rekomendasi IMF 7-10 persen. Sedangkan rekomendasi IDR di kisaran 4,6-6,8 persen.
Ketiga, rasio pembayaran beban utang atas pendapatan negara, diperkirakan 38,93 persen pada 2023 dan 40 persen pada 2024.
Dengan asumsi, pembayaran pokok utang pada 2023 sebesar Rp575 triliun. Sedangkan pada 2024 mencapai Rp625 triliun.
Amankah rasio pembayaran beban utang atas pendapatan negara? Ternyata sami mawon. Sama-sama tidak aman. Karena di atas rekomendasi IMF sebesar 25-35 persen. Sedangkan rekomendasi IDR ada kecenderung meningkat ke batas di kisaran 28-63 persen.
Lepas dari polemik aman atau tidak, utang tetaplah utang. Harus dibayar oleh pemerintahan selanjutnya. Celakanya, ketika pemimpin yang dihasilkan Pilpres 2024 punya perilaku yang sama. Doyan menumpuk utang. Gali lubang bikin jurang.
Leave a Reply
Lihat Komentar