Ekonomi Era Jokowi Hanya Tumbuh 5 Persen, Pakar: Setop Bicara Indonesia Emas 2045


Pengamat Ekonomi Edy Suandi Hamid menilai, cita-cita Indonesia Emas 2045 bakal sulit terwujud, bila melihat stagnasi pertumbuhan ekonomi era Presiden Jokowi di level 5 persen.

“Dari dua periode yang dilalui oleh pemerintahan Jokowi, rasa-rasanya ketika kita ingin mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada 2045 itu sepertinya tidak akan terwujud, karena membutuhkan persyaratan rate of economic growth sekitar 7 persen lebih,” ucap Edy dalam diskusi virtual bertajuk ‘Warisan Ekonomi di Akhir Masa Jabatan Jokowi’, dikutip Senin (8/7/2024).

“Nah pada masa pak Jokowi kita selalu 5 persen, relatif tidak pernah berada di atas 6 persen,” sambungnya.

Memang, kata dia, beberapa kinerja Jokowi harus diakui misalnya berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, seperti perpanjangan jalan tol, pembangunan bandara dan lainnya. Namun, ia juga menekankan ada pula pembangunan yang menimbulkan polemik, yakni perpindahan ibu kota negara di tengah sulitnya ekonomi.

“Perpindahan yang dilakukan sekarang ini, juga menimbulkan banyak pertanyaan, karena kita pindah pada kondisi kita yang tidak baik-baik saja,” ucap dia.

“Ini juga menjadi peninggalan pak Jokowi yang nanti akan menjadi catatan bersejarah yang tidak begitu baik, karena memaksakan dengan cost yang sangat mahal kan. Kita membutuhkan hampir Rp500-an triliun untuk bisa pindah,” lanjut Edy.

Oleh karena itu, ia menilai bila pada kepemimpinan Prabowo nanti tidak ada perubahan yang luar biasa, maka target pertumbuhan di atas 7 persen juga bisa dikatakan tak akan terwujud.

“Karena banyak hal yang dibutuhkan untuk bisa mewujudkan angka 7 persen itu. Antara lain misalnya bagaimana perlunya dukungan pemerintahan yang bersih, clean goverment, itu tandanya pun belum terlihat,” tandasnya.