Market

Ekonomi Landai, Industri Tembakau Linting Semakin Ngebul

Di tengah masih landainya perekonomian nasional, industri tembakau iris dalam kemasan atau tembakau linting, yakni PT Indonesian Tobacco (ITIC) Tbk, membukukan kenaikan pendapatan 17,11 persen pada 2022.

“Sepanjang 2022, PT Indonesian Tobacco (ITIC), Tbk membukukan pendapatan Rp279 miliar. Atau naik 17,11 persen ketimbang 2021 sebesar Rp238 miliar,” papar Komisaris Utama ITIC, Shirley Suwantinna di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Dia bilang, perseroan membukukan kenaikan EBITDA sebesar 8,74 persen, atau meningkat Rp4,5 miliar dibanding 2021 sebesar Rp 50,5 miliar. Sejak 2020, perseroan memperlihatkan komitmen nyata dengan melakukan perbaikan kinerja yang berkesinambungan dengan peningkatan laba bersih.

Pada 2020, kata dia, laba bersih mencapai Rp6,1 miliar, kemudian melesat menjadi Rp18,4 miliar pada 2021. Setahun kemudian melaju ke level Rp23,9 miliar. “Atau meningkat 30,4 persen dibandingkan 2021,” papar Shirley..

Perseroan terus memperbaiki kinerja dengan penurunan liabilitas sebesar 6,5 persen dengan perbandingan liabilitas perseroan pada 2021, sebesar Rp202 miliar. Setahun berikutnya turun menjadi Rp188,9 miliar.

Sedangkan aset, kata Shirley, rata-rata mengalami kenaikan sebesar 5 persen. Pada 2021, aset perseroan sebesar Rp526,7 miliar, selanjutnya naik menjadi Rp553,2 miliar pada 2022. Perseroan juga membukukan kenaikan ekuitas 12,2 persen pada 2021, menjadi Rp324,7 miliar. “Pada 2022, ekuitas perseroan naik lagi menjadi Rp364,3 miliar,” imbuhnya.

Tahun ini, lanjut Shirley, perseroan berkomitmen untuk terus memperbaiki kinerja. Caranya dengan menciptakan nilai tambah bagi stakeholder. Kuartal I-2023, perseroan membukukan peningkatan pendapatan 14,5 persen. Atau naik Rp8,6 miliar. “Perseroan membukukan pendapatan kuartal I-2022 sebesar Rp59,5 miliar dan kuartal I-2023 sebesar Rp68,1 miliar,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button