News

Eks Caleg PKS Hina Prabowo dan Kalimantan Berujung Laporan Polisi

Mantan caleg dari PKS, Edy Mulyadi yang diduga menyinggung masyarakat Kalimantan dan menghina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berujung pada laporan kepolisian.

Laporan itu berawal ketika Edy dinilai telah menyinggung soal Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Negara adalah ‘tempat jin buang anak’. Pernyataannya itu kemudian beredar di media sosial melalui siaran Youtube hingga akhirnya masyarakat Kalimantan geram.

Dari video tersebut, Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur beramai-ramai mendatangi Mapolresta Samarinda untuk melaporkan Edy Mulyadi. Bahkan pelapor, yakni Daniel A Sihotang juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

“Saya juga sudah di BAP untuk dimintai keterangan oleh penyidik terkait laporan yang kami sampaikan,” kata Daniel, perwakilan dari Pemuda Lintas Agama dari GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu di Kalimantan Timur.

Edy yang juga jurnalis senior itu juga dilaporkan ke polisi atas pernyataannya terkait Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ‘macan yang jadi mengeong’. Pernyataan itu mengundang kemarahan kader Gerindra yang langsung melaporkannya ke Polda Sulawesi Utara.

“Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang,” kata Conny Lolyta Rumondor, Ketua DPD Partai Gerindra.

Edy dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian melalui media sosial dengan nomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT.

Namun Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco menegaskan bahwa laporan tersebut bukan mengatasnamakan Partai Gerindra. Ia menjelaskan Prabowo tidak pernah mengarahkan kadernya untuk saling melapor ke polisi.

“Pak Prabowo sendiri selalu dalam arahannya ke kader untuk menyikapi sesuatu dengan hati-hati dan bijaksana dan tidak pernah ada arahan untuk lapor melaporkan,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan Edy Mulyadi, PKS juga telah mengklarifikasi bahwa apa yang disampaikan Edy Mulyadi itu sama sekali tidak terkait dan juga tidak mewakili partai. Hal ini dijelaskan oleh Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri.

“Sekali tidak ada kaitan PKS dengan pernyataan yang bersangkutan,” tegasnya.

Dirinya mengakui Edy Mulyadi memang pernah menjadi caleg PKS. Namun setelah proses pemilu usai hingga kini yang bersangkutan tidak aktif di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button