Arena

Eks Manajer Timnas Tegaskan FIFA Larang Gas Air Mata di Stadion

Mantan manajer tim nasional di SEA Games 1991 I Gusti Kompyang (IGK) Manila menegaskan dalam aturan FIFA melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.

Hal ini terkait dengan musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema Malang melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Pertandingan Liga 1 yang berakhir dengan skor 2-3 itu mengakibatkan kerusuhan penonton dan mengakibatkan 129 nyawa melayang.

Ratusan penonton di dalam stadion terlibat kericuhan dengan petugas keamanan hingga akhirnya pihak kepolisian beberapa kali menembakkan gas air mata.

Penggunaan gas air mata yang dilakukan personel kepolisian itu disayangkan IGK Manila, lantaran FIFA sudah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.

Mantan pengurus PSSI bidang wasit ini berharap agar segera dilakukan penyelidikan untuk mengetahui alasan petugas polisi menembakan gas air mata.

“Itu semua harus dicari penyebabnya apa dan siapa. Gas air mata itu mungkin bikin orang panik, orang yang ada di atas tribun turun ke bawah, jalannya sempit dan terinjak-injak, meninggalnya itu mungkin karena itu,” katanya, Minggu (2/10/2022).

Tak hanya itu, menurutnya PSSI juga harus bertanggung jawab, lantaran kerusuhan seperti ini bukan kali pertama terjadi. Begitu juga dengan Kemenpora yang harus turun langsung menyelesaikan kasus ini lantaran dalam waktu dekat ada berbagai event internasional yang diikuti Timnas Indonesia.

“Kemenpora harus turun mengevaluasi, panitia pelaksana dan kepolisian juga dikaitkan, ini mencoreng PSSI dan kepolisian. Karena sepakbola ini butuh keamanan karena yang menonton banyak,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button