Market

Ekspor CBU non-Jepang via Terminal IPCC Naik Lebih Cepat

Sejumlah varian dari kargo kendaraan non-Jepang kian banyak memenuhi area parkir Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Di antara varian-varian tersebut berasal dari pabrikan otomotif Mercedes, Hyundai, Porsche, dan Chery.

“Setelah melewati tahun 2021 yang penuh tantangan, kegiatan penanganan bongkar muat kendaraan di terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau IPCC masih terus berlangsung dengan berbagai serbuan varian kendaraan,” kata Reza Priyambada, Investor Relation PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dalam keterangan tertilis kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Reza menegaskan, kegiatan bongkar muat di IPCC berlangsung di tengah pemulihan industri otomotif dan belum sepenuhnya reda dari imbas pandemi COVID-19.

Berbagai varian kendaraan completely built up (CBU) yakni kendaraan yang diekspor langsung dalam kondisi utuh terlihat memenuhi sejumlah area parkir di Terminal IPCC. “Terutama, pada Terminal Internasional, baik varian baru yang rilis di 2022 ini maupun varian sebelumnya yang diproduksi di tahun 2021,” papar dia.

Kendaraan CBU Asal Jepang

Meskipun secara total, kata dia, jumlah unit ekspor maupun impor dari kendaraan CBU non-Jepang masih di bawah kendaraan CBU asal Jepang. “Akan tetapi, terlihat peningkatannya yang lebih baik dari tahun sebelumnya,” ungkap dia.

Ekspor CBU non-Jepang via Terminal IPCC Naik Lebih Cepat- inilah.com
Foto: Humas IPCC

Reza mencontohkan, impor kendaraan CBU asal negara ginseng selama kurun waktu dua bulan pertama di tahun ini berjumlah 797 unit dengan varian Ionic, Staria, Palisade, dan lainnya. Jumlah tersebut lebih tinggi dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan jumlah 672 unit.

Lalu, ada Peugeot yang merupakan impor pada dua bulan pertama di tahun ini sebanyak 48 unit dari periode yang sama di tahun lalu bahkan tidak ada sama sekali unit ini yang diimpor.

Sementara itu, dari kendaraan mewah terdapat Mercedes yang dilakukan impor sebanyak 32 unit pada dua bulan di tahun ini dengan seri All-New C-Class. Pada periode yang sama di tahun lalu hanya diimpor 7 unit.

Lalu, terdapat Porsche dengan berbagai varian dimana pada dua bulan pertama tahun ini diimpor 9 unit dibandingkan periode yang sama di tahun lalu berjumlah 4 unit.

Dari sisi ekspor, pada dua bulan pertama di tahun ini, Hyundai telah mengekspor kendaraan CBU-nya sebanyak 103 unit dari periode sebelumnya sebanyak 119 unit CBU Hyundai yang terekspor dari Terminal IPCC.

Lalu, terdapat VW dan Geely yang masing-masing mengekspor CBU-nya sebanyak dua unit di mana pada periode yang sama di tahun sebelumnya baik VW maupun Geely tidak ada kendaraannya yang dilakukan ekspor.

Ekspor CBU non-Jepang via Terminal IPCC Naik Lebih Cepat - inilah.com
Foto: Humas IPCC

Meski demikian, di awal tahun ini, terutama pada dua bulan pertama tahun ini, kegiatan bongkar muat ekspor impor kendaraan belum terlihat meningkat signifikan. Tercatat ekspor kendaraan CBU dalam kurun waktu dua bulan pertama di tahun ini berjumlah 36.076 unit atau lebih rendah dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan jumlah 49.888 unit.

Toyota Dominasi Kegiatan Ekspor

Adapun Toyota masih mendominasi kegiatan ekspor meski jumlahnya di dua bulan pertama tahun ini lebih rendah, dari sebelumnya sebanyak 27.390 unit menjadi 22.827 unit sepanjang dua bulan pertama tahun ini dengan berbagai variannya.

Diikuti dengan Suzuki dengan varian XL-7 yang terekspor 7.113 unit atau lebih tinggi dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan jumlah 6.816 unit.

Lalu, terdapat Mitsubishi terutama seri Xpander yang di dua bulan pertama tahun ini telah terekspor 4.101 unit, turun jauh bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya berjumlah 10.591 unit. Adapun Honda mayoritas Brio telah diekspor sebanyak 660 unit dari periode sebelumnya sebanyak 1.230 unit.

Begitupun dengan impor di mana juga mayoritas masih dikuasai oleh Toyota, terutama seri Hilux, Camry, dan Cross. Pada dua bulan pertama tahun ini jumlahnya mencapai 2.807 unit atau di bawah pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 2.989 unit.

Begitu juga dengan Mitsubishi dengan varian Triton yang diimpor sebanyak 1.613 unit dari tahun lalu sebanyak 490 unit. Lalu, Honda terutama seri Civic yang diimpor sebanyak 690 unit di mana pada periode yang sama di tahun lalu tidak ada unit CBU Honda yang diimpor.

Reza mengungkapkan pemulihan ekonomi global dan domestik masih terus terjadi. Hal ini diikuti dengan mulai meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan. “Kondisi tentunya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan penanganan kargo kendaraan di Terminal IPCC,” tuturnya.

Semua itu, kata dia, dapat memberikan nilai tambah tidak hanya bagi IPCC dalam hal peningkatan kinerja namun, juga bagi industri otomotif dan perekonomian Indonesia.

“Selain itu, juga semakin menjadikan Terminal IPCC sebagai pilihan utama dalam penanganan kegiatan ekspor-impor kargo kendaraan ke depannya,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button