News

Elektabilitas Masih Rendah, Golkar Tetap Fokus dan Optimistis Usung Airlangga Capres

Politikus Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin menyebut meski elektabilitas Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ini masih rendah, ia meyakini bahwa kadernya akan senantiasa mensosialisasikan capresnya.

“Partai Golkar sendiri jelas memiliki kekuatan yang nyata dari tokoh-tokoh di dalamnya. Yang bahkan saat ini jumlah fungsionaris Partai Golkar yang sudah mencapai 40.304 orang di tingkat kota hingga provinsi,” kata Puteri kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Mungkin anda suka

“Yang tugasnya akan mensosialisasikan capres dan calon anggota legislatif maupun calon kepala daerah dari Partai Golkar,” lanjutnya.

Ia menilai kompetisi antar kandidat capres-cawapres saat ini masih cukup jauh dari final, sehingga dalam prosesnya pun masih dapat berkembang secara dinamis.

“Namun yang pasti, kami terus memperkuat kapasitas partai dan kader untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi ke depan. Sehingga, kami pun bisa memenangkan pemilu mendatang,” ujarnya.

Tak hanya itu, Puteri juga tetap fokus dan optimistis mengusung Airlangga sebagai capres di Pemilu 2024. “Untuk kemudian nantinya dibahas bersama dengan Ketum dari anggota partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lainnya, terkait siapa saja yang akhirnya disepakati sebagai capres dan cawapres dari KIB,” jelas Puteri.

“Karena sejatinya kewenangan untuk pencalonan presiden hanya dimiliki oleh ketum partai,” sambungnya.

Meski begitu, ia enggan menanggapi lebih jauh mengenai pertanyaan Waketum DPP Partai Golkar Nurdin Halid yang menyebut bahwa Airlangga harus mundur sebagai Ketum jika gagal nyapres. “Sudah cukup ini ya,” ucapnya.

Sebelumnya, Waketum Partai Golkar Nurul Arifin menilai meski elektabilitas Airlangga selaku capres belum terangkat, namun secara umum masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintah pada sektor ekonomi.

Menurut Nurul, apresiasi masyarakat terhadap kinerja perekonomian menunjukkan Airlangga loyal dengan pemerintah, dan fokus menjalankan tugasnya sebagai pembantu Presiden Jokowi. Saking fokus bekerja, Airlangga lupa untuk memoles citra dan meningkatkan elektabilitas sebagai capres maupun cawapres.

Nah yang ingin saya garisbawahi adalah kondisi perekonomian itu cenderung puas, dan puas ini tentu saja karena ada menteri koordinator perekonomiannya yang sudah bekerja sangat keras untuk bapak presiden, untuk masyarakat Indonesia, sehingga mereka lupa untuk bekerja menaikkan popularitas begitu ya,” terang Nurul dalam acar rilis survei Indikator Politik Indonesia yang digelar virtual bertajuk “Kinerja Presiden, Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Jelang 2024” pada Rabu (4/1/2023).

Nurul mengingatkan, Golkar tidak diam dan berupaya mendongkrak citra Airlangga untuk menguatkan elektabilitas ketum yang bakal diusung menjadi capres pada Pilpres 2024. Namun Airlangga menahan rencana itu, karena merasa momennya belum tepat.

“Karena memang begitu beliau itu, karena ketika kami akan membuat berita tentang dirinya soal Pak Airlangga tentang bapak ataupun kunjungannya atau tentang Golkar, selalu katanya nanti dulu,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button