Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby membeberkan sebab elektabilitas atau tingkat keterpilihan dua calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terus menanjak.
Terkait Prabowo, Adjie menjelaskan, hal itu berkaitan dengan popularitas dan kesukaan publik terhadap calon presiden (capres) nomor urut 2 itu. Berdasarkan survei LSI Denny JA, popularitas Prabowo saat ini mencapai angka 98 persen, sementara menyangkut aspek kesukaan publik terhadap ketua umum Partai Gerindra ini sebesar 83,9 persen.
“Itu akibat dari perubahan gaya komunikasi Prabowo, gaya kampanye yang lebih humanis dan lain-lain yang ikut menaikkan kesukaan terhadap Prabowo,” kata Adjie dalam diskusi bertajuk ‘Tiga Perkembangan Baru Pilpres di Ujung Tahun 2023’ di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Jumat (29/12/2023).
Adjie menjelaskan, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo, Gibran Rakbuming Raka juga kian populer. Tercatat, popularitas putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kini mencapai 92,1 persen. Sementara, aspek kesukaan publik terhadap Gibran tembus 77,7 persen.
“Dari hasil FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan LSI Denny JA pascadebat menunjukkan penampilan yang mengesankan dari Gibran di debat cawapres, semakin memperkokoh ketokohan Gibran,” ujarnya.
Selanjutnya, terkait menanjaknya elektabilitas capres Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (AMIN), Adjie mengungkapkan, kenaikan itu disebabkan sikap Anies-Muhaimin yang tegas mengambil sikap oposisi seraya menyuarakan perubahan.
“Termasuk beberapa sikap yang menunjukkan jelas posisi mereka, misalnya (rencana) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan,” ucap Adjie.
Alasan berikutnya, kalangan yang tidak puas dengan pemerintahan Presiden Jokowi, semakin banyak pindah ke Anies-Muhaimin.
“Pemilih yang tak puas terhadap Jokowi yang memilih Anies-Muhaimin stabil di angka 40 persen lebih. Bahkan, pada akhir November 2023, pemilih yang tak puas kepada Jokowi yang memilih Anies-Muhaimin pernah melebihi 50 persen, tepatnya 56,8 persen,” terangnya.
Terakhir, menanjaknya elektabilitas Anies-Muhaimin juga tak terlepas dari faktor limpahan suara dari pemilih Ganjar-Mahfud.
“Suara Ganjar yang eksodus, yaitu 35 persen ke Anies-Muhaimin,” ujar Adjie menambahkan.
Diketahui, survei tersebut dilakukan dengan metodologi multi-stage random sampling, periode 17-23 Desember terhadap 1.200 responden melalui wawancara secara tatap muka. Tingkat margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen.
Leave a Reply
Lihat Komentar