Pendiri sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi memaparkan rilis temuan terbarunya terkait Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan warga Jakarta. Hasilnya, belum ada satu pun pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta yang mampu menyentuh angka 50 persen.
Untuk memetakan Pilgub Jakarta, Indikator menggelar dua survei sekaligus. Yang pertama survei tatap muka pada periode 30 Oktober-8November 2024, Hasilnya, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berada di angka 39,2 persen. Dharma-Kun sebesar 5,1 persen. Lalu, Pramono-Rano 42,9 persen. Sementara itu yang masih tidak tahu akan memilih siapa sebesar 12,8 persen.
Selanjutnya, survei telpon yang dilakukan pada 15-21 November 2024. Pasangan RIDO alami kenaikan menjadi 40,5 persen. Kemudian Dharma-Kun 4,8 persen. Lalu, Pramono-Rano sebesar 42,1 persen. Sementara itu yang masih tidak tahu akan memilih siapa sebesar 12,6 persen.
Burhanuddin mengatakan, hasil tersebut belum bisa dikatakan bahwa Pramono lebih unggul dari pada Ridwan Kamil.
“Kita tidak bisa mengatakan Pramono unggul dibanding Ridwan Kamil atau sebaliknya. Nah kemudikan kita punya data survei by phone, yang dilakukan lebih mutakhir tanggal 15-21 November hasilnya secara statistik sama dengan temuan survei tatap muka,” ujar Burhanuddin dalam pemaparannya, di Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
“Yaitu tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa Pramono atau Ridwan Kamil unggul dibanding yang lain. Karena keduanya itu lagi-lagi dalam margin of error 2,9 persen plus minus. Jadi kalau mau pengin aman harusnya 2 kali 2,9 persen yaitu sekitar 5,8 persen ini selisihnya hanya sekitar 1,6 persen dalam survei telpon,” katanya menambahkan.
Dia menyebut, selisih yang ditemukan antara pasangan nomor urut 1 dan pasangan nomor urut 3 itu tidak signifikan.
“Jadi secara absolut kami menemukan indikasi selisih antara Pramono-Rano, Ridwan Kamil-Suswono, disurvei telepon lebih menipis dibanding survei tatap muka, iya. Tetapi secara statistik selisih itu sama-sama tidak signifikan seperti yang kami temukan dalam survei tatap muka,” kata dia.
Namun, Survei Indikator menemukan adanya kenaikan elektabilitas pada pasangan Dharma-Kun. Meskipun begitu, jika ada putaran kedua pasangan nomor urut 2 itu tak akan lolos.
“Yang signifikan kami temukan, jadi bukti yang kami temukan baik survei tatap muka maupun survei telpon adalah suara atau dukungan untuk Dharma-Kun. Tapi kalau terjadi putaran ke dua, Dharma-Kun enggak lolos ke putaran kedua,” kata dia.
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Jumlah responden sebanyak 1600 orang. Sampel berasal dari seluruh Kota Jakarta yang terdistribusi secara proporsional selain Kepulauan Seribu.