Market

Emas Dunia Semakin Kinclong, Harga Bisa Tembus Rp28,8 Juta per Ounce

Perkembangan emas di bursa derivatif melanjutkan kenaikan, menyusul langkah Federal Reserve mengerek suku bunga 50 basis poin untuk meredam inflasi.

Data Commodity Exchange Inc (COMEX), dikutip Kamis (5/5/2022), harga emas spot naik 1,08 persen di USD1.901,65 per troy ounce. Sedangkan untuk kontrak Juni 2022 meningkat 1,77 persen di USD1.901,9 per troy ounce.

Pengamat pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas dapat melonjak lebih tinggi menyusul perkembangan ekonomi global saat ini yang dipicu kenaikan suku bunga Federal Reserve.

“Harga emas dunia pagi ini di level USD1.900 per troy ounce, kemungkinan akan kembali ke level USD2.000,” kata Ibra, Kamis (5/5/2022).

Kebijakan fed fund rate yang agresif dapat mengalihkan preferensi investor ekuitas di pasar modal menuju aset safe haven seperti dolar, emas, dan treasuri jangka panjang. Hal ini mendongkrak harga emas hingga indeks dolar.

“Setelah pertemuan Fed, apabila harga emas berada di atas USD1.835, maka tren bullish dapat berlanjut,” kata tim BofA Global dalam risetnya.

Sementara apabila bergerak di bawah USD1.835, maka risiko double top dari puncaknya di 2.078 pada Agustus 2020 dan Maret 2022 dinilai akan meningkat.

Sebagai informasi, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen, yang diumumkan pada Rabu (4/5/2022) waktu setempat. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button