Emma Raducanu kembali harus menelan pil pahit setelah tersingkir di Dubai Duty Free Tennis Championships. Mantan juara US Open itu kalah 7-6(6), 6-4 dari unggulan ke-14, Karolina Muchova, dalam laga putaran kedua yang berlangsung selama lebih dari dua jam, Selasa (18/2) waktu setempat.
Raducanu yang sebelumnya mengakhiri rentetan empat kekalahan beruntun dengan mengalahkan Maria Sakkari di putaran pertama, tampak berjuang keras dalam pertandingan ini. Bahkan, ia terlihat menangis di tepi lapangan pada awal set pertama, sebelum bangkit dan memberikan perlawanan sengit.
Muchova memulai laga dengan dominasi penuh, langsung unggul 4-0 sebelum Raducanu berhasil menyamakan kedudukan. Petenis asal Inggris itu menunjukkan ketahanan mental dengan menyelamatkan dua set point dan memaksakan tie-break. Namun, setelah sempat unggul 5-2 dalam tie-break, Raducanu gagal mempertahankan momentum, sehingga set pertama jatuh ke tangan Muchova setelah 73 menit pertarungan ketat.
Di set kedua, Raducanu kembali kehilangan servisnya di awal, membuat Muchova semakin percaya diri. Raducanu sempat berusaha membalas dengan menciptakan tiga break point saat tertinggal 3-2, tetapi gagal memanfaatkannya. Setelah bertahan dari lima break point untuk tetap dalam pertandingan, Raducanu akhirnya harus merelakan kemenangan kepada Muchova, yang menutup laga dengan skor 7-6(6), 6-4.
Kekalahan ini menjadi lima dari enam pertandingan terakhir bagi Raducanu, menandakan bahwa ia masih mengalami kesulitan menemukan konsistensi setelah cedera panjangnya.
Muchova, yang kini melaju ke babak 16 besar, akan menghadapi McCartney Kessler, petenis Amerika yang secara mengejutkan menyingkirkan unggulan ketiga Coco Gauff dengan kemenangan 6-4, 7-5.
Sementara itu, petenis nomor satu dunia Iga Swiatek melaju mulus ke babak berikutnya setelah mengalahkan Victoria Azarenka 6-0, 6-2, sementara Aryna Sabalenka juga melanjutkan kiprahnya dengan kemenangan straight sets atas Veronika Kudermetova.
Bagi Raducanu, kekalahan ini kembali menambah tekanan dalam upayanya untuk kembali ke performa terbaiknya. Setelah tampil penuh semangat di awal turnamen, apakah ia bisa bangkit di turnamen berikutnya? Waktu akan menjawabnya.