Sebuah pesawat kecil jatuh di Filipina selatan pada Kamis (6/2/205), menewaskan sedikitnya empat orang di dalamnya. Pesawat kecil itu diduga milik militer Amerika. Kedutaan besar Amerika Serikat di Filipina mengonfirmasi tanpa rincian lebih lanjut.
Militer Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya tidak dapat merilis informasi tentang kecelakaan di Pulau Mindanao karena masalah tersebut dirahasiakan dan penyelidikan masih berlangsung.
Sejumlah kecil pasukan Amerika mendapat tugas penempatan bergilir jangka pendek di Filipina. Militer AS memang membantu menyediakan intelijen kepada pasukan yang memerangi militan terutama terkait dengan kelompok ISIS yang masih aktif di Mindanao.
Komando Indo-Pasifik AS di Hawaii tidak segera menanggapi pertanyaan tersebut. Namun Juru Bicara Kepolisian Daerah Jopy Ventura mengatakan kepada AFP bahwa petugas belum memastikan penyebab jatuhnya pesawat sayap tetap di sebuah pertanian dekat Kotamadya Ampatuan.
Tak satu pun dari keempat korban yang diketahui sejauh ini berhasil diidentifikasi, katanya, seraya menambahkan bahwa polisi dan tentara telah dikerahkan ke lokasi untuk mencegah potensi perusakan barang bukti.
Nomor ekor pesawat itu, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai N349CA, didaftarkan atas nama firma pertahanan Metrea, menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, yang mengidentifikasinya sebagai Beechcraft Super King Air B300. Situs web Metra menggambarkan perusahaan tersebut sebagai penyedia utama layanan bagi mitra keamanan nasional di berbagai domain di lebih dari selusin area misi.
Petugas penyelamat kota Rhea Martin mengatakan kepada AFP bahwa timnya telah menemukan empat mayat di lokasi kecelakaan. “Mayat-mayat itu ditemukan di dekat pesawat,” katanya kepada AFP, seraya menambahkan: “Pesawat itu terbelah dua.”