Dugaan gratifikasi Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi berupa jet pribadi yang digunakannya bersama istri, Erina Gudono serta kakaknya, Nadya Gudono untuk pelesiran ke Amerika Serikat, tampaknya bakal diselesaikan secara ‘adat’ oleh KPK.
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan mengatakan, KPK akan menganalisis pengakuan Kaesang, terkait dugaan gratifikasi itu. Analisis itu diperkirakan memakan waktu 3-4 hari.
“Kalau (jet pribadi) ditetapkan milik negara, ini kan fasilitas akan dikonversi. Jadi uang nanti disetor uangnya. Yang bersangkutan bilang kira-kira Rp90 juta untuk satu orang seharga tiket. Ini kalau kita tetapkan milik negara ya,” kata Pahala di Gedung C1 KPK, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Saat bepergian ke Amerika Serikat (AS), Kaesang mengaku bersama istri, kakap ipar dan stafnya. “Yang bersangkutan pergi berempat ya, jadi Kaesang, istrinya, kakak istrinya dan stafnya, jadi berempat. Kira-kira (totalnya) Rp 360 juta kalau ditetapkan milik negara,” ujar Pahala.
Pengamat penerbangan Alvin Lie, mempertanyakan logika di balik nominal uang pembayaran yang disebutkan Kesang. Apalagi, pesawat pribadi yang digunakan kaesang dan keluarganya, adalah Gulfstream G650ER,
“Pesawat Gulfstream G650ER ini, bukanlah pesawat niaga yang dijual tiketnya. Pesawat ini biasanya dimiliki perusahaan untuk kepentingan internal. Tidak pula disewakan kepada publik,” jelas Alvin, dikutip Kamis (19/9/2024).
Alvin menjelaskan, jet pribadi seperti Gulfstream G650ER kalaupun disewakan, harganya cukup mahal. Biaya sewanya bisa mencapai US$12.000 hingga US$13.000 per jam. Dengan asumsi kurs Rp16.000/US$, biaya sewanya setara Rp192 juta hingga Rp208 juta per jam.
“Pesawat ini tidak boleh menjual tiket kepada penumpang atau mengangkut kargo berbayar. Jika disewa, biasanya per jam, bukan per penumpang. Kalau kita hitung perjalanan dari Halim ke Los Angeles dengan transit, totalnya 14 jam, kali saja dengan sewa per jam yang berkisar 12.000-13.000 dolar AS,” ungkap Alvin.
Jet pribadi mewah yang diduga milik Gang Ye, bos Sea Limited pemilik Shopee dan Garena, penciptan game online kondang Free Fire, jika disewa Kaesang untuk perjalanan Jakarta-AS, transit di Nagoya, diprediksikan Alvin, waktu tempuhnya sekitar 14 jam.
Dengan harga termurah yakni Rp192 juta per jam, sekali jalan perlu dana Rp2,7 miliar. itu belum termasuk biaya lain-lain, misalnya izin ATC, avtur dan lain-lain. Minimal Rp5 miliar untuk pulang pergi.
“Jika pesawat tersebut tidak disewakan, dan bukan untuk kepentingan komersial, mengapa ada biaya yang harus dibayar Kaesang dan rombongan. Ini kan aneh,” kata mantan anggota Ombudsman RI itu.
Alvin menjelaskan, jet pribadi Gulfstream G650ER tidak dirancang untuk mengangkut banyak penumpang. Meski pesawat ini berkapasitas maksimal 16 penumpang. Interiornya diubah untuk kenyamanan sehingga hanya bisa menampung sekitar 8 penumpang.
“Pesawat ini bukan untuk membawa banyak orang. Interiornya biasanya dimodifikasi dengan ruang makan, meja meeting, sehingga hanya bisa menampung maksimal 8 orang,” tambah Alvin.
Hal ini menambah keanehan, karena pembayaran Rp 90 juta per orang untuk jet pribadi yang tidak disewakan secara komersial terkesan tidak masuk akal alias ngawur.