Kasus dugaan korupsi penempatan dana iklan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), semakin terang benderang. Kasusnya kini naik ke level penyidikan.
Bahkan, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan 5 tersangka. “KPK sedang menangani perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa terkait iklan BJB,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu kepada wartawan, Bogor, Jawa Barat, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Informasi, terdapat lima tersangka dalam kasus tersebut. Dari lima tersangka, dua diantaranya merupakan pihak internal BJB termasuk jajaran petinggi berisial YR, sementara 3 lainnya merupakan pihak swasta.
Adapun nilai penempatan dana iklan itu lebih dari Rp100 miliar. Diduga terjadi penggelembungan alias mark-up pada penempatan dana iklan oleh BJB, yang mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Untuk saat ini, Asep masih enggan mengungkap identitas pihak yang dijerat. Asep juga belum membeberkan konstruksi perkara kasus ini. “Pada waktunya nanti akan diumumkan,” kata Asep.
Dugaan mark-up dana penempatan iklan oleh Bank BJB, terjadi sepanjang 2021-2023. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp200 miliar.
Dalam praktiknya, dana yang seharusnya dialokasikan sebesar Rp200 juta untuk sekal pemasangan iklan di media, diduga digelembungkan alias mark-up menjadi Rp400 juta.
Dana hasil markup ini, diduga mengalir ke sejumlah pihak termasuk petinggi BJB. Penyidik KPK, saat ini tengah mendalami ke mana aliran dana hasil penggarongan itu.
Kasus dugaan korupsi seperti ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap institusi keuangan dan pemerintah daerah.
Pergantian Komisaris BJB
Di tengah pengusutan dugaan korupsi, bank BJB malah merombak jajaran komisarisnya. Pada 5 September 2024 digelarlah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2024 di Grand Ballroom Trans Hotel Bandung.
Hasilnya, pemegang saham menerima pengunduran diri Ventje Rahardjo Soedigno selaku Komisaris Utama Independen Bank BJB.
Selanjutnya mengangkat Taswin Zakaria sebagai Komisaris Utama Independen, dan Mohammad Taufiq Budi Santoso sebagai Komisaris, serta Hilman Purakusumah Komisaris Independen.
Berdasarkan keputusan RUPSLB Tahun 2024, inilah susunan Komisaris yang baru dari Bank BJB:
1. Komisaris Utama Independen : Taswin Zakaria
2. Komisaris : Mohammad Taufiq Budi Santoso
3. Komisaris : Tomsi Tohir
4. Komisaris : Rudie Kusmayadi
5. Komisaris Independen : Diding Sakri
6. Komisaris Independen : Hilman Purakusumah