Market

Era Gus Dur, Rizal Ramli Pernah Perintahkan Luhut Turunkan Harga Minyak Goreng

Hari-hari ini, rakyat dibikin sulit dengan kenaikan harga minyak goreng (migor). Untuk mengatasinya sebenarnya mudah. Tim ekonomi Jokowi adalah orang-orang pintar dan berpengalaman.

Mantan Menko Kemaritiman di periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Dr Rizal Ramli justru menilai, perekonomian Indonesia saat ini, semakin terpuruk. Kenaikan harga komoditas sawit, diikuti kenaikan harga minyak goreng, mempersulit kehidupan rakyat.

Selanjutnya, Rizal membeberkan pengalaman menurunkan harga minyak goreng, ketika masih menjabat Menko Ekuin di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Ekonomi Indonesia hari ini jauh sebelum COVID-19 memang sudah anjlok, karena pengelolaan makro ekonominya sangat konservatif. Dengan adanya COVID-19, anjloknya lebih dalam lagi,” kata Rizal dalam acara Halaqah Satu Abad NU, yang disiarkan di YouTube PKB, dikutip Sabtu (4/12/2021).

Dia mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, harga minyak sawit mentah alias crude pal oil (CPO) dunia, naik tinggi. Sayangnya, kebaikan harga CPO diikuti dengan semakin mahalnya harga migor. Lagi-lagi, rakyat kecil menjadi korbannya.

Rizal pun menceritakan upayanya menurunkan harga minyak goreng sewaktu masih menjadi Menko Ekuin. Saat itu, Rizal Ramli memanggil Luhut, yang menjadi bawahannya, yaitu Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

“Cuma, harga sawit naik, harga minyak goreng naik Pak Muhaimin (Ketum PKB). Nah kami ingat waktu pemerintah Gus Dur, harga sawit naik 2 kalinya, harga minyak goreng juga naik tinggi sekali lebih dari 100 persen. Saya panggil waktu itu masih anak buah saya, namanya Jenderal Luhut Pandjaitan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan,” kata Bang RR, sapaan akrab Rizal Ramli.

“Saya bilang, ‘Bang, ini daftar raja sawit, swasta, ini sawit BUMN. Panggil mereka semua, kumpulkan, kasih tahu, satu, kalian jangan greedy jangan rakus kebangetan, karena harga sawit di luar udah untung, kalian mau genjot juga di dalam negeri, pasokan dikurangin,'” imbuh Bang RR.

Lalu, Rizal mengingatkan agar pengusaha tidak melupakan kredit BI (BLBI), yang berbunga rendah, yaitu 2 persen. Rizal Ramli juga meminta Luhut segera memeriksa pajak pengusaha minyak goreng yang menaikkan harga tinggi.

“Kalau dalam waktu satu bulan harga minyak goreng di dalam negeri nggak turun seperti awal saya akan periksa pajaknya dan kalau saya ketemu nggak ada ampun. Jenderal Luhut Pandjaitan bilang, ‘Siap, aku ini paling suka ngegencet orang,'” kata Rizal.

“Kumpulan pengusaha sawit, dia cerita ada pesan ini dari Pak Menko, kalau nanti bapak-bapak diperiksa pajaknya ketemu bapak lobi saya, saya lobi Pak Menko nggak bakal ada hasilnya. Apa yang terjadi? Harga minyak goreng turun,” ujar Rizal.

Hal tersebut, menurut Rizal, apabila kebijakan pemerintah sesuai dengan amanat konstitusi. Jika kebijakan Jokowi berpihak kepada rakyat, maka harga bahan pokok seharusnya tidak naik. Kalau bisa harus turun agar kehidupan rakyat kecil tidak semakin terjepit.

“Itulah contoh daripada konstitusi kita, kalau menyangkut hak hajat hidup orang banyak. Pemerintah keberpihakannya mesti jelas. Tapi kalau harga mobil naik, harga barang elektronik naik, enggak usah jadi pikiran,” ujar Rizal.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button