Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa sekira 70 persen pembiayaan federasi sepak bola yang dipimpinnya berasal dari sektor swasta.
Hal itu disampaikan Erick saat dimintai tanggapannya perihal efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami di PSSI benar-benar berusaha keras untuk membangun pendanaan dari sektor swasta. Hari ini saya baru tanda tangan dengan VinFast. Ya itu lumayan dapat uang lagi. Ya hampir 70% program kami dibiayai dari sektor swasta,” kata Erick pada jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (22/2).
Erick kemudian menjelaskan bahwa pemasukan PSSI berasal dari para penggemar, misalnya penjualan jersi, tiket, hak siar, dan sponsor, Namun memang terdapat komitmen dari pemerintah Indonesia dengan FIFA.
“FIFA ingin melihat komitmennya, dan bahkan FIFA buat kantor di sini. Sudah ada 12 event fifa. FIFA mengeluarkan uang sampai dua juta dollar untuk ajang-ajang itu. Bahkan FIFA juga menggelontorkan dana fifaforward sebesar 5,5 juta (dollar),” ujar Erick.
“Jadi ya keseriusan FIFA memang harus disambut oleh keseriusan kami di PSSI untuk pendanaan dan saya rasa pemerintah,” lanjutnya.
Ia memaparkan bahwa saat ini pihaknya masih mendapat bantuan dari pemerintah, tetapi PSSI pun tidak berpangku tangan dan hanya menunggu kucuran uang dari pemerintah
“Dan komitmen pendanaan ini saya rasa tidak muluk-muluk. Dari pertama saya menjabat waktu itu perjanjian kami dengan pemerintah waktu itu 50-50, dimana 250 (miliar) dari pemerintah, 250 (miliar) dari kami. Tapi alhamdulillah di tahun pertama itu 120 dari pemerintah, dari kami mencapai 250 miliar,” ucapnya
“Nah tahun ini dengan budget yang 650 miliar, pemerintah 220 (miliar), ya kita harus mencari 400-an. Jadi saya rasa, saya tidak mau membeda-bedakan tapi kita kerja keras,” pungkas sosok yang juga pernah menjadi pemilik Inter Milan itu.