Jalur Trans Flores dialihkan karena dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Foto: TribunTimur)
Hingga saat ini polisi masih melakukan pengalihan ruas jalur Trans Flores yang menghubungkan Larantuka, Kabupaten Flores Timur dan Maumere, Kabupaten Sikka karena dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kapolres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Nyoman Putra Sandita mengatakan pengalihan arus lalu lintas itu telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, sebagai antisipasi ketika ada erupsi susulan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kendaraan bermotor dialihkan ke jalan pantai utara (Pantura) dan pengalihan jalan di Kabupaten Flores Timur dilakukan di Desa Konga, Kecamatan Titihena, sedangkan pengalihan jalan di Kecamatan Talibura.
“Kami sudah tempatkan personel, baik dari satuan lalu lintas, Sabhara dibantu Brimob dan TNI, kami alihkan lalu lintas di jalan Trans Flores yang melewati sekitar area Gunung Lewotobi Laki-laki, kami tutup baik dari Sikka begitu pun arus dari Larantuka,” katanya, Sabtu (16/11/2024).
Pengguna jalan maupun warga diminta untuk tidak melewati jalan tersebut guna mengantisipasi jika terjadi erupsi susulan. Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga dapat melakukan antisipasi maupun penanganan jika terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki tinggi memiliki 1.584 mdpl itu masih berada pada Status Level IV (Awas).
Dalam pengamatannya pukul 12.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 200-1000 meter dari puncak.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan kegempaan terdapat 15 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3.7-10.5 mm, dan lama gempa 18-71 detik serta satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 10.5 mm, S-P 1.9 detik dan lama gempa 21 detik.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya-Barat Laut.