EU: Eropa dalam Bahaya Apabila Israel Serang Fasilitas Nuklir dan Minyak Iran


Situasi keamanan Eropa akan berada dalam bahaya nyata apabila serangan balasan Israel ke Iran memengaruhi fasilitas produksi nuklir dan minyak. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell, di Brussel, Belgia, Rabu (16/10/2024).

Mengutip sejumlah sumber, CNN melaporkan Gedung Putih memperkirakan Israel akan melakukan serangan balasan terhadap Iran sebelum hari pemilihan umum AS pada 5 November 2024.

“Perang yang dimulai dengan serangan Hamas, diikuti serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap Jalur Gaza dan kemudian Lebanon. Kini balasan… antara Iran dan Israel bisa mencapai level tertentu yang melibatkan fasilitas nuklir, fasilitas produksi minyak, dan mungkin menghasilkan pengerahan pasukan di medan perang di Lebanon,” kata Borrell dalam pidatonya di Konferensi Pertahanan dan Keamanan Eropa ke-4 di Brussel.

“Maka situasi keamanan di Eropa akan sangat, sangat berbahaya,” ujar dia menambahkan.

Pada 1 Oktober lalu, Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran terhadap Israel, menyebutnya sebagai tindakan membela diri. Militer Israel mengatakan sekitar 180 rudal balistik ditembakkan, tapi sebagian besar berhasil dicegat.

Kala itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah Israel akan membalas serangan ini seraya mengatakan Iran akan ‘membayar mahal’ tindakannya itu.

Di sisi lain, Iran menegaskan bahwa setiap pembalasan akan disambut dengan ‘kehancuran besar’, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Adapun AS telah menyatakan dukungannya penuh untuk sekutu lama mereka, Israel, sementara Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan intervensi langsung oleh pendukung Israel terhadap Teheran akan memicu ‘serangan besar-besaran’ terhadap pangkalan dan kepentingan mereka di wilayah tersebut.