Kanal

Euforia Hari Kemerdekaan: Cinta Tanah Air di Tengah Himpitan Ekonomi

Rabu, 17 Agu 2022 – 21:46 WIB

HUT ri inilah.com

Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 (foto Didik Setiawan)

Bangsa Indonesia tengah merayakan hari ulang tahun kemerdekaan ke-77. Perayaan ini di tengah berbagai persoalan yang menimpa negeri ini khususnya masalah ekonomi.

Sejak COVID-19 menimpa negeri ini, beban ekonomi rakyat semakin teramat berat. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan lantaran perusahaan tempat mereka bekerja ditutup.

Harga-harga kebutuhan pokok terus naik hingga kini, bahkan sempat terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Tapi sikap nasionalisme rakyat masih terlihat sangat besar. Terbukti, pada peringatan HUT RI, rakyat Indonesia suka cita menyambutnya.

Kecintaan rakyat terhadap negerinya terlihat sangat nyata. Sikap gotong royong mereka perlihatkan. Gang-gang atau pintu masuk permukiman dipasang gapura ucapan hari kemerdekaan. Bendera merah putih pun dijajar di jalan dan depan rumah.

Hari ini 17 Agustus tepat di hari kemerdekaan RI ke-77. Rakyat Indonesia larut dalam kegembiraan. Mereka menggelar lomba-lomba mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, pria juga wanita bereuforia. Mereka seakan sedang tidak menghadapi masalah, lepas dari himpitan ekonomi.

Mungkin itu wujud kecintaan rakyat terhadap tanah airnya. Hubbul wathon minal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman. Begitu kata Nahdlatul Ulama.

Ya, mencintai tanah air merupakan kewajiban, panggilan hati nurani. Mencintai tanah air bersifat alami, melekat pada diri manusia.

Islam sebagai agama yang sempurna bagi kehidupan manusia mengatur fitrah manusia dalam mencintai tanah airnya. Islam menjadikan manusia berperan secara maksimal dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memiliki keseimbangan hidup di dunia dan akhirat.

Dalam Alquran surat Al-Qashash ayat 85:

“Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.”

Mencintai tanah air berarti bela negara, sebuah usaha dalam menjaga kesatuan, kedaulatan, dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bela negara adalah juga bentuk penghormatan kepada pahlawan yang telah berjasa dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Menjaga martabat dan harga diri bangsa.

Allah SWT berfirman, “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah ayat 148)

Islam merupakan agama yang lengkap komprehensif. Segala ajaran, arahan, dan larangannya merangkum segala aspek kehidupan manusia.

Di dalamnya terdapat konsep bela negara. Bela negara merupakan salah satu perwujudan berukhuwah dalam Islam. Yaitu ukhuwah wathoniyah yang berarti mencintai dan bersaudara dengan yang sebangsa dan setanah air.

Menurut dosen filsafat Islam Fakultas Dakwah UIN Bandung Wawan Gunawan, wujud bela negara di Indonesia oleh umat Islam sudah digemakan sejak zaman kemerdekaan.

“Pada saat itu peristiwa 10 November, Bung Tomo bersama para pembela tanah air lainnya, ia bertakbir menyerukan pembebasan tanah air dan mengusir para penjajah,” kata Wawan.

Dia menuturkan bahwa bela negara dalam bentuk lain adalah mencintai tanah air sebagaimana mencintai ibu kita sendiri.

Hari ini rakyat tengah bereuforia. Melepaskan ketegangan lantaran setiap hari harus memikirkan kebutuhan di rumah. Biaya pendidikan dan sebagainnya.

Ekonomi negara kita memang sedang tidak baik. Kita berharap perekonomian negara segera pulih sebagaimana tema HUT ke-77 “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”.

Pasca-HUT RI nanti, semangat juang dan cinta tanah air haruslah tetap tertanam dalam jiwa segenap anak bangsa. Kita mengisi kemerdekaan ini dengan menjaga kedamaian, persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam nota keuangan RAPBN 2023, pada sidang paripurna MPR/DPR dan DPD yang disampaikan Selasa (16/8/2022) kemarin, Presiden Joko Widodo mengakui ekonomi Indonesia akan semakin sulit. Meski begitu, kecintaan kita terhadap negeri ini jangan pernah luntur sedikitpun. Merdeka!

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button