Pengisian daya mobil listrik (EV) di suhu dingin ekstrem dapat meningkat hingga 500% lebih cepat berkat pendekatan baru dalam desain baterai. Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Joule pada 17 Maret 2025 menunjukkan bahwa pelapisan elektroda dengan lapisan tipis lithium borate-carbonate mampu mengatasi hambatan pengisian di suhu beku.
Peneliti dari University of Michigan berhasil meningkatkan kecepatan pengisian baterai lithium-ion tanpa mengorbankan kepadatan energi.
“Kami mampu mencapai pengisian ultra cepat di suhu rendah tanpa kehilangan kapasitas baterai,” ujar Neil Dasgupta, penulis utama studi.
Secara umum, pengisian baterai menjadi lambat di suhu dingin karena cairan elektrolit menebal, memperlambat pergerakan ion litium. Upaya modifikasi seperti menebalkan elektroda justru bisa memperparah masalah.
Untuk mengatasinya, tim peneliti menciptakan ‘jalur cepat’ dalam anoda menggunakan laser, yang mempercepat pergerakan ion litium menuju elektroda. Namun, metode ini sebelumnya memicu penumpukan litium (plating) di suhu dingin, yang menurunkan kapasitas baterai.
Solusi terbarunya adalah menambahkan lapisan setebal 20 nanometer dari bahan lithium borate-carbonate di permukaan anoda. Kombinasi antara jalur cepat dan pelapisan ini berhasil meningkatkan efisiensi pengisian hingga 500% dalam suhu -10 derajat Celsius dan mempertahankan 97% kapasitas setelah 100 kali pengisian cepat.
“Pendekatan ini mudah diterapkan di tingkat pabrik dan tidak membutuhkan perubahan besar dalam proses manufaktur baterai EV yang sudah ada,” kata Dasgupta.
Penemuan ini menjadi terobosan penting dalam menghadapi tantangan penggunaan EV di iklim bersuhu rendah, serta membuka jalan bagi adopsi teknologi pengisian cepat yang lebih luas tanpa mengorbankan daya tahan baterai.