Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tetap akan mempertahankan kontrol terhadap koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas menyelundupkan senjata ke Gaza.
Koridor Philadelphia tersebut terletak di sisi Gaza di area perbatasan dengan Mesir dan telah menjadi hambatan utama dalam perundingan yang bertujuan untuk menghentikan perang Israel-Hamas dan membebaskan sejumlah sandera.
Koridor ini yang kemudian menempatkan Benyamin Netanyahu sebagai biang kerok dalam upaya perdamaian dan perundingan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.
Sikapnya yang arogan ini memancing reaksi tidak hanya dari luar negeri, namun juga dari menteri pertahanannya sendiri, yang mengatakan Israel harus melepaskan koridor tersebut, setidaknya untuk waktu yang singkat guna membawa kembali sisa sandera yang ditahan di Gaza.
Selain itu, sikapnya ini juga memancing aksi unjuk rasa di Israel. Pengunjuk rasa menuntut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan milisi Hamas.
Mereka meluapkan kemarahan terhadap PM Benjamin Netanyahu yang dianggap gagal dalam upaya membebaskan para sandera. Pengunjuk rasa mendesak pemerintah Israel segera bernegosiasi dengan milisi Hamas terkait pembebasan sandera.
Berikut fakta-fakta Netanyahu yang dianggap gagal memberikan kedamaian ini:
1. Benjamin Netanyahu Penjahat Perang
Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders menyebut Benjamin Netanyahu sebagai penjahat perang
“Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang. Dia seharusnya tidak diundang untuk berbicara di rapat bersama Kongres. Saya jelas tidak akan hadir,” kata Sanders melalui media sosial X, Minggu (2/6/2024).
Sang senator menegaskan, Israel telah membunuh lebih dari 34.000 warga sipil di Gaza dan melumpuhkan sistem kesehatan di enklav tersebut. Sanders juga menggarisbawahi tindakan Israel yang mencegah bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Menurut data (juni 2024) terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh setidaknya 36.224 jiwa sejak 7 Oktober 2023 lalu, lebih dari 15.000 di antaranya adalah anak-anak.
Serangan Israel juga menimbulkan lebih dari 81.777 korban luka.
Lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
2. Perintah Tangkap Benjamin Netanyahu
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengajukan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan kemanusiaan.
Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan, Benjamin dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Palestina.
“Hari ini saya mengajukan permohonan surat perintah penangkapan di hadapan Kamar Pra-Peradilan I Pengadilan Kriminal Internasional dalam Situasi di Negara Palestina … Yahya Sinwar, Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri (Deif), Ismail Haniyeh … Benjamin Netanyahu, Yoav Gallant,” kata Khan dalam sebuah pernyataan.
3. Tersangkut Korupsi
Pada Tahun 2016, Netanyahu mulai diinvestigasi karena tersandung kasus korupsi. Netanyahu diduga selalu memberikan bantuan pembiayaan kepada pengusaha kaya dengan imbalan barang-barang mewah.
Dilansir dari New York Times, Netanyahu diperkirakan menerima cerutu, sampanye, gelang, tas, dan pakaian mewah serta menyuap dua media berita terkemuka Israel.
Polisi secara resmi menjalankan peradilan terhadap Netanyahu pada 2018. Pengadilan Distrik Israel mendatangkan 300 saksi untuk memeriksa kasus Netanyahu. Proses peradilan kasus ini terus tertunda selama beberapa tahun tanpa ada alasan yang jelas.
4. Dituntut Rakyatnya Mundur
Benjamin Netanyahu sempat dituntut warga Israel untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada awal tahun 2024.
Pasalnya masyarakat Israel marah mengenai cara pemerintah menangani perang di Gaza dan kegagalan membebaskan sandera Israel yang masih ditawan Hamas.
“Kami ingin pemerintah menanggapi kami dengan serius dan mundur. Negara kami untuk rakyat dan bukan segelintir kelompok diktator yang berpikir mereka pusat dunia,” kata salah pengunjuk rasa di Tel Aviv, Guy Ginat, seperti dikutip dari Aljazirah, Ahad (17/3/2024).
Aljazirah melaporkan pengunjuk rasa mengatakan mereka sudah muak dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang gagal mengamankan sisa sandera yang masih ditahan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 31.645 warga Palestina tewas dan 73.676 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Gaza.
5. Ketahuan Selingkuh
Salah satu isu kontroversial pada awal kepemimpinan Netanyahu adalah perselingkuhan dan seks.
Dilansir dari Los Angeles Times, Netanyahu secara terbuka mengakui salah satu perselingkuhannya pada 1993.
Netanyahu mengatakan bahwa saingan politiknya mengancam akan menyebarkan video perselingkuhannya kecuali dia mundur dari pemilu.
Tindakan Netanyahu ini tentu mendapat kritikan dari masyarakat dengan mempertanyakan moralnya sebagai pemimpin negara.
“Apakah ini orang yang harus kita pilih sebagai perdana menteri? Di manakah Bibi berada saat negara membutuhkannya? Di tempat tidur dengan wanita murahan?” ungkap seorang wanita Tel Aviv.
Seperti diketahui, perang antara Israel dengan Hamas belum menemukan titik temu kesepakatan untuk gencatan senjata sampai sekarang.
Israel terus membombardir Gaza dengan bom yang menyasar warga sipil, termasuk rumah sakit, pemukiman, gereja, hingga ambulans. Berbagai pihak mengecam tindakan Israel dengan mengatakan bahwa penyerangan ini adalah kejahatan genosida.