Market

Februari Ceria, BI Catat Duit Asing Masuk Indonesia Tembus Rp4,27 Triliun

Ada kabar baik di pekan pertama Februari 2022. Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing masuk Indonesia melalui pasar keuangan mencapai Rp4,27 triliun.

Rupanya, varian bari COVID-19 yakni Omicron tak membuat investor jeri membenamkan dananya ke pasar keuangan domestik. (non residen) Transaksi beli neto (inflow) dari investor asing periode 31 Januari hingga 3 Februari 2022 mencapai Rp4,27 triliun.

Aliran modal asing tersebut masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp3,59 triliun. Sedangkan lewat pasar saham mencapai Rp680 miliar. “Berdasarkan data setelmen sampai dengan 3 Februari 2022 (year to date/ytd), nonresiden jual neto Rp 110 miliar di pasar SBN dan beli neto Rp 5,69 triliun di pasar saham,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jakarta, Sabtu (5/2/2022).

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 87,63 basis poin (bps) per 3 Februari 2022 dari 90,34 bps per 28 Januari 2022. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah. Sedangkan, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp14.380 per US$ pada penutupan perdagangan Jumat (4/2/2022). Mata uang Garuda melemah 2,5 poin, atau setara 0,02 persen dari posisi Rp14.377 pada penutupan perdagangan Kamis (3/2/2022).

Bank Indonesia memastikan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

“Termasuk melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tutup Erwin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button