KanalNews

Ferdinand Hutahaean, Penyerang Intensif Anies Itu Akhirnya Kesandung Kasus SARA

Tagar #TangkapFerdinand berjaya di media sosial twitter sejak Rabu (5/1/2022). Tagar tersebut muncul setelah eks politikus Partai Demokrat itu membuat cuitan bernada ujaran kebencian dan menista agama.

Cuitan bernada suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tersebut juga berujung laporan kepolisian. Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesa (KNPI) Haris Pratama melaporkan Ferdinand ke Bareskrim Polri. Saat ini Polri tengah mengebut laporan tersebut.

Selain KNPI, Ferdinand juga dilaporkan oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan.

Awal Karier Politik

Ferdinand mengawali karier politiknya sebagai pendukung Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014. Kala itu ia menjadi Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP.

Pria kelahiran Sumatera Utara 18 September 1977 itu juga pernah mengikuti aksi mendukung Jokowi dengan membentangkan spanduk dari Balai Kota Jakarta menuju Istana.

Menjadi Kader Partai Demokrat

Tahun 2017, Ferdinand memutuskan bergabung dengan Demokrat. Ia memilih Demokrat karena kecewa dengan Jokowi karena tidak menepati janji setelah menjadi Presiden.

Di Demokrat, Ferdinand dipercaya menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai hingga Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat.

Walkout Saat Pidato Jokowi

Tahun 2018, ayah tiga anak itu sempat melakukan aksi walkout saat Jokowi memberi sambutan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor. Alasan walkout karena Ferdinand tidak ingin mendengar pidato Jokowi.

Menjadi Jubir BPN Prabowo-Sandi Pilpres 2019

Pada Pilpres 2019, Ferdinand mendapat amanah menjadi Jubir Direktorat Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Gagal Nyaleg

Pada Pemilu 2019, Ferdinand menjadi Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor). Namun ia gagal lolos menuju Senayan.

Dituduh Punya Gelar Sarjana Palsu

Ferdinand sempat dituduh menggunakan gelar palsu. Ia hanya mengatakan bahwa bukan orang yang punya tamatan tinggi. Ia mengaku tidak suka dengan orang yang terlalu membanggakan gelar akademik.

Mundur dari Demokrat

Pada tahun 2020, Ferdinand memutuskan mundur dari Partai Demokrat. Ia mengaku memiliki perbedaan prinsip dan cara pandang isu nasional dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Aktif Mengkritik di Media Sosial

Meninggalkan partai Demokrat, Ferdinand kemudian aktif memberikan kritikan di media sosial. Salah satu tokoh yang kerap menjadi sasaran kritikntya yaitu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menjaga Privasi Pribadi dan Keluarga

Tidak banyak yang diketahui dari kehidupan keluarga Ferdinand. Ia diketahui beragama Kristen Protestan dan mempunyai 3 orang anak dari mantan istrinya Evie Hutagaol.

Sempat Dikira Mualaf

Pegiatan media sosial Mustofa Nahrawardaya sempat mengira Ferdinand seorang mualaf. Hal itu Mustofa sampaikan dalam akun twitternya pada 1 November 2021.

“Maka harap maklum, suatu saat beliau Ferdinand Hutahaean pernah ikut satu shaf Shalat Subuh berjamaah bersama kami. Di shaf pertama. Tangannya kebalik pas sedekap di dada. Lalu dibenerin oleh temen saya jurnalis sebuah media. Saya kira mualaf,” cuti Mustofa.

Klarifikasi Cuitan SARA

Ferdinand mengunggah video berdurasi 2 menit yang berisikan klarifikasi terkait cuitan SARA. Ia mengaku melakukan dialog imajiner dan tulisan itu tidak bermaksud menyerang suatu kelompok agama.

Ferdinand juga mengaku sedang mempunyai beban pikiran dan menyatakan maaf karena cuitan tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button