Market

Festival Biak 2023, dari Pameran UMKM hingga Pemanggilan Ular

Sebagai pertanda dimulainya Sail Teluk Cenderawasih Papua 2023, Festival Budaya Biak 2023 digelar dengan meriah selama 16-20 Maret 2023. Gelaran ini menampilkan beragam keistimewaan budaya dan tradisi dari empat kabupaten, Biak Numfor, Yapen, Waropen, dan Sarmi.

Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap mengatakan, Festival Budaya Biak 2023 tak hanya menghadirkan pameran kuliner, pameran UMKM, tetapi juga atraksi-atraksi yang merupakan warisan budaya.

“Potensi budaya tersebut, sebagai warisan dari Tuhan bagi anak cucu di Kabupaten Biak Numfor,” kata Herry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (19/3/2023).

Festival ini digelar di Hanggar Cenderawasih Lanud Manuhua Biak Numfor dan diisi dengan berbagai kegiatan adat. Salah satunya rangkaian Pesta Budaya Pernikahan Adat Biak Numfor. Begitu juga dengan tradisi pemberian gelar bagi anak adat Biak Numfor, lomba makan papeda, atraksi apen beyeren, dan atraksi memanggil kuskus dari hutan hingga ular moni-moni.

Ada juga Parade Yosim Pancar, Parade Wor, dan pesta perkawinan yang dilakukan secara adat. “Ada pula sejenis hewan kuskus yang dipanggil, jadi ada orang yang punya potensi dan talenta akan memanggil kuskus dan ular keluar dari hutan, dan besok akan memanggil ular laut (moni-moni) naik ke darat,” ujarnya.

Kemarin, kurang lebih terdapat tujuh atau delapan barapen yang disiapkan untuk dapat dinikmati oleh masyarakat secara bersama-sama. “Selain itu, saya perlu sampaikan bahwa sebentar juga ada kegiatan apen beyeren, di mana mereka akan membakar batu sampai menyala dan sudah merah, melepas alas kaki lalu berjalan di atas bara api tersebut,” ucapnya.

Apen beyeren merupakan atraksi yang dilakukan dengan berjalan di atas bara batu (Barapen) tanpa alas kaki. Atraksi ini dimulai dengan prosesi pembakaran batu yang disusun berseling dengan kayu.

Setelah itu, dilakukan pembongkaran batu untuk mengambil bara sisa pembakaran, lalu diratakan. Masyarakat adat satu per satu akan melewati bara batu tersebut sambil menari.

Terkait atraksi budaya tersebut, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III atau Kogabwilhan III, Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa menyatakan apresiasinya dan rasa bangganya.

Terlebih, festival ini turut melibatkan anak-anak hingga orang dewasa untuk bersama-sama mengangkat budaya masyarakat Biak Numfor.

“Saya bangga sekali melihat anak muda kita sampai ibu guru juga tampil di sini untuk terlibat dalam rangka kegiatan Sail Cenderawasih Papua 2023 ini. Karena adat budaya adalah tradisi, tradisi itu sesuatu yang sudah diuji kebenarannya oleh leluhur kita, oleh nenek moyang kita, dan itu menjadi suatu kebiasaan kita sampai hari ini. Saya dulu ingat masyarakat Biak ini ada yang bisa jalan di atas bara api, luar biasa itu. Itu ilmu yang tidak dimiliki oleh masyarakat lain,” ucapnya.

Festival ini pertanda dimulainya Sail Teluk Cenderawasih Papua 2023 yang akan digelar pada pekan pertama November 2023.

Wakil Bupati Biak Numfor, Calvin Mansnembra berharap agar pesta budaya ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat agar dapat menjaga dan terus mengingat budaya dan adat Biak Numfor.

“Pesta budaya yang kita lakukan pada kesempatan hari ini, sebagiannya merupakan kelanjutan dari apa yang kita lakukan pada tiga hari sebelumnya, contohnya adalah pesta budaya adat pernikahan. Kemarin sudah dilakukan sebagian acara atau rentetan acara, upacara pernikahan, tapi hari ini dilanjutkan lagi dan diharapkan menjadi pembelajaran bagi kita semua,” tutur Calvin.

Festival Budaya Biak 2023 telah resmi dibuka oleh Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap pada Kamis (16/3/2023) yang ditandai dengan penabuhan tifa. Selanjutnya, akan digelar pula Festival Gerhana Total pada April 2023, Festival Biak Pintar pada Mei 2023, Festival Budaya Nusantara pada Agustus 2023 hingga puncaknya, yaitu Sail Teluk Cenderawasih pada November 2023.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button