Badan pengatur sepak bola dunia (FIFA) meminta komite disiplin untuk menyelidiki tuduhan diskriminasi yang diajukan Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA). Palestina sudah mengajukan proposal untuk menangguhkan Israel sejak Mei lalu.
PFA telah mengusulkan agar Israel ditangguhkan karena perang di Gaza. PFA menuduh Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) terlibat dalam pelanggaran hukum internasional oleh pemerintah Israel, diskriminasi terhadap pemain Arab, dan penyertaan dalam liga klub yang berlokasi di wilayah Palestina.
IFA menolak tuduhan tersebut dan FIFA telah memerintahkan evaluasi hukum. “Komite Disiplin FIFA akan diberi mandat untuk memulai penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran diskriminasi yang diajukan Asosiasi Sepak Bola Palestina,” kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
Partisipasi tim Israel dalam kompetisi sepak bola Israel yang diduga berbasis di wilayah Palestina juga akan menjadi subjek penyelidikan. “Komite Tata Kelola, Audit, dan Kepatuhan FIFA akan diberi tugas untuk menyelidiki… keikutsertaan tim sepak bola Israel dalam kompetisi di Israel yang diduga bermarkas di wilayah Palestina,” kata badan pengatur tersebut.
Pada bulan Mei, FIFA sebenarnya sudah memerintahkan evaluasi hukum yang mendesak terhadap proposal PFA, yang didukung Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), untuk menangguhkan Israel dari semua kompetisi klub dan nasional karena perang di Gaza. FIFA ketika itu mengatakan akan membahas masalah ini pada pertemuan luar biasa dewannya pada bulan Juli.
Namun baru pada awal Oktober ini FIFA kembali membuat pernyataan untuk kembali menyelidiki tuduhan terhadap Israel. Belum ada keterangan pasti tentang tenggat waktu penyelesaian dari FIFA terhadap kasus ini.
PFA mengatakan sedikitnya 92 pemain Palestina – non-profesional – tewas dalam perang, infrastruktur sepak bola hancur, liga-liga ditangguhkan dan tim nasional diharuskan bermain kualifikasi Piala Dunia di luar negeri.
Mereka juga termasuk pemain sepak bola Mohammed Barakat, yang tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis pada bulan Maret, dan Asisten Wasit Internasional FIFA Mohammed Khattab, yang terbunuh bersama istri dan empat anaknya dalam serangan Israel di lingkungan Deir Al di Gaza, bulan Februari.
Dalam usulannya, PFA menginginkan FIFA untuk menerapkan sanksi yang tepat terhadap tim-tim Israel, termasuk tim nasional dan klub-klubnya. “Dewan FIFA telah menerapkan uji tuntas pada masalah yang sangat sensitif ini dan, berdasarkan penilaian menyeluruh, kami telah mengikuti saran para ahli independen,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
“Kekerasan yang sedang berlangsung di wilayah ini menegaskan bahwa, di atas semua pertimbangan, dan seperti yang dinyatakan pada Kongres FIFA ke-74, kita membutuhkan perdamaian. Karena kami sangat terkejut dengan apa yang terjadi, dan pikiran kami tertuju pada mereka yang menderita, kami mendesak semua pihak untuk memulihkan perdamaian di wilayah tersebut secepatnya,” ungkapnya, mengutip Reuters.