Ototekno

Filipina Bersiap Hapus Tarif Pajak Kendaraan Listrik

Panel antar-lembaga Filipina yang diketuai Presiden Ferdinand Marcos Jr menyetujui menghapus tarif pajak kendaraan listrik demi memicu perkembangannya di dalam negeri saat harga bahan bakar sedang naik tinggi.

Marcos bersiap mengeluarkan perintah eksekutif yang memotong hingga 0 persen tarif pajak bagi kendaraan listrik seperti mobil penumpang, bus, van, truk, sepeda motor, sepeda, dan suku cadangnya selama lima tahun.

Saat ini, bea masuk kendaraan listrik di Filipina berkisar antara 5 persen hingga 30 persen.

“Perintah eksekutif tersebut bertujuan memperluas sumber pasar dan mendorong konsumen untuk mempertimbangkan membeli kendaraan listrik, meningkatkan keamanan energi dengan mengurangi ketergantungan ekosistem industri kendaraan listrik domesik,” kata Economic Planning Secretary Arsenio Balisacan, seperti dilansir Reuters, Minggu (27/11/2022).

Pemangkasan pajak ini hanya berlaku bagi kendaraan listrik murni, sementara kendaraan hybrid alias bermesin gabungan antara konvensional dan elektrik, tak berubah.

Calon konsumen di Filipina sekarang perlu mengeluarkan dana US$21 ribu (sekitar Rp329 juta) hingga US$49 ribu (sekitar Rp768 juta) untuk memboyong kendaraan listrik.

Banderol itu lebih mahal ketimbang kendaraan konvensional antara US$19 ribu (sekitar Rp298 juta) sampai US$26 ribu (sekitar Rp408 juta).

Menurut data, saat ini hanya ada sekitar 9.000 kendaraan listrik dari total lebih dari 5 juta kendaraan yang terdaftar di Filipina. Kebanyakan kendaraan listrik itu merupakan jenis penumpang.

Kendaraan listrik cuma mewakili 1 persen pasar otomotif di negara tetangga itu dan kebanyakan hanya dimiliki oleh orang kaya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button