Ototekno

Film Dirty Vote Duduki Puncak Trending di X, Netizen Suarakan Kemarahan Dugaan Kecurangan Pemilu


Film dokumenter “Dirty Vote” yang menyoroti dugaan kecurangan dalam pemilu 2024 menjadi trending topic nomor 1 di Indonesia di platform X/Twittter, mencetuskan diskusi hangat di kalangan warganet. Rilisnya film tersebut pada Minggu (11/2/2024), bertepatan dengan hari pertama masa tenang Pilpres 2024, menarik perhatian luas dengan reaksi yang bervariasi dari marah hingga dukungan.

Mungkin anda suka

Inilah.com melaporkan bahwa “Dirty Vote” berada di puncak trending topic di X sejak Senin (12/2) pagi hingga siang, dengan jumlah kicauan yang berkaitan melebihi 545 ribu. Warganet @y_stbatuah mengapresiasi film tersebut sebagai sumber informasi penting menjelang pemungutan suara, mengharapkan perlindungan ilahi bagi Indonesia dari “orang yang haus kekuasaan.” Sementara @abanglurus dan @JonnoPras3tyo menyampaikan kekecewaan dan kekhawatiran atas kondisi demokrasi di negara.

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, memberikan pandangannya di X tentang film tersebut, menegaskan bahwa tiga pakar hukum tata negara yang menjadi narasumber di “Dirty Vote” adalah pejuang demokrasi dengan rekam jejak dan kredibilitas yang jelas. 

WatchDoc, rumah produksi film ini, merupakan penerima penghargaan Magsaysay Award, memberikan film ini legitimasi tambahan.

“Dirty Vote” dianggap oleh Bivitri Susanti sebagai catatan sejarah kerusakan demokrasi di Indonesia, menekankan pentingnya proses pemilu yang adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi, serta mengkritik penyalahgunaan kekuasaan untuk mempertahankan status quo.

Di sisi lain, Habiburokhman dari Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menuduh “Dirty Vote” sebagai film yang penuh fitnah dan narasi kebencian. Habib menantang kebenaran informasi yang disajikan dalam film tersebut dan menilainya sebagai tidak ilmiah.

Film dokumenter “Dirty Vote” memicu debat publik mengenai keadaan demokrasi Indonesia dan mendapat perhatian signifikan dari berbagai pihak di tengah perjalanan menuju pemilu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button