Arena

Final Proliga 2023: Ajang Pembuktian Sang Juara Bertahan

Kompetisi bola voli paling bergengsi di Tanah Air, PLN Mobile Proliga 2023, memasuki puncaknya dengan dua tim dari masing-masing sektor putra dan putri akan bersaing pada final yang bergulir di GOR Among Rogo, Yogyakarta, akhir pekan ini.

Dari sektor putra, tim yang akan bersaing memperebutkan gelar juara adalah Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta Bhayangkara Presisi. Sementara pada sektor putri, Bandung bjb Tandamata akan menjajal kekuatan Jakarta Pertamina Fastron untuk menjadi yang terbaik.

Bandung bjb Tandamata dan Jakarta Pertamina Fastron akan lebih dulu bertanding pada Sabtu (18/3/2023) pukul 17:00 WIB.

Namun sebelum itu, akan lebih dulu tersaji laga perebutan peringkat ketiga antara Jakarta BIN melawan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia pukul 14:00 WIB.

Satu hari setelahnya, giliran sektor putra yang bertanding diawali dengan perebutan posisi ketiga antara Jakarta STIN BIN melawan Surabaya BIN Samator pada pukul 14:00 WIB.

Setelah itu laga panas tersaji pukul 17:00 WIB antara Jakarta LavAni Allo Bank versus Jakarta Bhayangkara Presisi.

Direktur Proliga Hanny S. Surkatty memastikan laga final ini akan dilengkapi video challenge yang membuat pertandingan makin fair karena bisa meminimalisir kesalahan wasit yang bertugas.

“Tahun ini kami mengoperasionalkan video challenge, sehingga memiliki kualitas lebih baik,” kata Hanny dalam keterangan tertulis.

Putri

Dari sektor putri, kedua tim sama-sama bertekad untuk bisa menjadi juara Proliga 2023. Bandung bjb Tandamata dan Pertamina Fastron tercatat telah empat kali saling berhadapan pada musim ini.

Keduanya juga sama kuat dengan dua kali saling mengalahkan. Pertamina Fastron lebih dulu mengemas dua kemenangan masing-masing pada 12 Januari dengan skor 3-1 (23-25, 26-24, 25-15, 25-20) dan 10 Februari dengan skor 3-1 (25-20, 25-23, 29-31, 25-23).

Setelah itu dalam dua pertemuan selanjutnya, giliran Bandung bjb Tandamata yang melibas Pertamina Fastron pada 3 Maret dengan skor 3-0 (25-18, 25-20, 25-15) dan pada 12 Maret dengan skor 3-1 (25-18, 25-17, 14-25, 25-23).

Meski sama-sama saling mengalahkan, merujuk pada hasil tersebut tampaknya Bandung bjb Tandamata lebih diuntungkan.

Terlebih dua kekalahan yang dialami lantaran ketika itu masih diperkuat satu pemain asing. Namun tentu saja, Pertamina Fastron juga melakukan evaluasi dan dipastikan tampil all out final nanti.

Pun demikian dengan rekor kedua tim sepanjang bersaing di Proliga. Bandung bjb Tandamata yang debut 2003 memiliki capaian lebih baik dengan tiga kali menjadi juara masing-masing pada edisi 2003, 2006, dam 2022.

Sedangkan Pertamina Fastron yang debut di Proliga pada 2013 tercatat dua kali menjadi juara yakni pada 2014 dan 2018. Tim binaan perusahaan BUMN ini juga pernah menjadi runner-up pada 2016, 2017, dan 2019.

Dari komposisi pemain, kedua tim memiliki kekuatan merata. Bandung bjb Tandamata hadir dengan dua pemain asing yakni Madeline Jazmin Guillen Paredes dan Ceren Kapucu.

Lalu ada juga deretan bintang seperti Shella Bernadetha Onnan, Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi, Tasya Aprilia Putri, serta yang lainnya.

Dari kubu Pertamina Fastron, Megawati Hangestri Pertiwi akan menjadi motor serangan bersama dua pemain asing Oleksandra Bytsenko dan Marija Zelenovic.

Pemain lainnya yang patut diwaspadai adalah Yolla Yuliana yang musim lalu membawa Bandung bjb Tandamata menjadi juara. Lalu ada juga Komang Bumi Rekta, Meidita Fika Indriana, Agustin Wulandhari, Dilla Fadilla, dan yang lainnya.

Putra

Persaingan yang tak kalah menarik juga diprediksi terjadi pada sektor putra. LavAni yang pada musim perdana tahun lalu langsung menjadi juara memiliki deretan pemain yang lebih matang.

Terbukti selama kompetisi Proliga 2023 berlangsung, tim binaan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya mengalami satu kekalahan dari total 14 pertandingan babak reguler. Pada final four, Dio Zulfikri dan kawan-kawan digdaya dengan tak terkalahkan.

Sedangkan Bhayangkara dari total 20 pertandingan sepanjang kompetisi 2023, mengantongi 14 kemenangan dan enam kali kalah. Berkaca dari catatan tersebut, tentu prediksi akan mengarah pada LavAni.

Terlebih dalam empat pertemuan musim ini, Bhayangkara hanya sekali menang melawan LavAni. Ini terjadi pada pertemuan pertama musim ini, tepatnya pada 21 Januari dengan skor ketat 3-2 (21-25, 22-25, 25-18, 31-29, 15-10).

Selebihnya atau dalam tiga pertemuan terakhir, tim asuhan Eko Waluyo selalu kalah dari LavAni masing-masing pada 18 Februari dengan skor 0-3 (15-25, 28-40, 22-25), pada 26 Februari dengan 2-3 (25-18, 26-28, 25-16, 17-25, 13-15), dan terakhir pada 10 Maret dengan skor 2-3 (25-20, 20-25, 20-25, 25-20, 12-15).

Meski secara rekor Bhayangkara memang tak diuntungkan, namun bukan berarti bisa menjadi kesimpulan siapa yang menang.

Bisa saja justru pada final nanti tim yang untuk kali pertama bersaing di Proliga ini yang bikin gebrakan. Contohnya sudah jelas yakni ketika LavAni yang musim lalu hadir sebagai debutan, mampu menjadi juara.

Layak dinantikan persaingan pada final Proliga 2023 nanti. Sekadar informasi, penyelenggara menyediakan tiket masuk reguler dengan harga Rp150 ribu. Lalu ada juga kelas I sebesar Rp200 ribu dan VIP dengan Rp300 ribu. Tiket bisa dibeli per hari di lokasi pertandingan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button