Petugas dari Puskesmas Kecamatan Cengkareng melakukan pengasapan (fogging) untuk mencegah DBD di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/2/2022). Pengasapan atau fogging dilakukan untuk mencegah perkembangan nyamuk DBD yang menyebarkan demam berdarah dengue (DBD).
Kondisi rumah yang berhimpitan dan kurang mendapatkan sinar matahari diduga juga menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aygepty di pemukiman padat penduduk.
Saat musim hujan dan pergantian ke musim kemarau tiba, fogging merupakan salah satu teknik pengendalian vektor penyakit, khususnya perkembangan nyamuk di pemukiman padat penduduk.
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Kegiatan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk juga dilakukan melakukan 3 M Plus (Menguras bak-bak penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air).
Penyakit demam berdarah dengue atau DBD
Penyakit demam berdarah dengue atau DBD masih sering ditemukan. Vektor utama penularan penyakit ini adalah nyamuk spesifik Aedes aegypti, nyamuk yang memiliki siklus hidup yang dapat bertahan di daerah pedesaan maupun perkotaan terutama wilayah yang memiliki sirkulasi udara yang buruk.
Aedes aegypti betina dapat bertelur di tempat basah mana saja, meski sangat kecil. Mereka dapat ditemukan di tumpukan sampah di perkotaan, ataupun genangan air.
Telurnya juga dapat bertahan di tempat yang kering dalam jangka waktu yang panjang. Bahkan, hingga satu tahun dan menetas saat terendam kembali dalam air. Sehingga diperlukan proses pengasapan atau Fogging
Walau bukan metode pencegahan utama, fogging adalah salah satu cara yang masih dinilai efektif untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa. Terutama saat musim penghujan.
Tujuan fogging untuk membunuh sebagian besar nyamuk yang infektif dengan cepat. Di samping memutus rantai penularan, juga menekan jumlah nyamuk.
Pengasapan dilakukan guna pencegahan dini terjadinya penularan penyakit demam berdarah dengue atau DBD dilingkungan padat penduduk tersebut.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)