Market

Fokus Penjualan Online, PEHA Optimis Kuasai Pasar Obat

Untuk tetap mengukuhkan posisinya sebagai industri farmasi papan atas, PT Phapros Tbk (PEHA) mendorong digitalisasi. Mengikuti pergeseran pola konsumsi di masyarakat.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengakui, konsumen Indonesia mulai akrab dengan transaksi digital, alias online. Ke depan, Phapros fokus meningkatkan penjualan melalui e-commerce.

Dia bilang, pola belanja masyarakat dari masa pandemi virus corona diprediksi akan serupa dengan tahun ini, yakni secara online. Ia mengatakan, ke depannya penjualan melalui e-commerce dapat menjadi ponyokong kinerja perusahaan.

“Penjualan melalui e-commerce akan terus kami tingkatkan, terutama untuk produk produk over the counter (OTC),” terang Hadi dalam paparan publik perusahaan setelah RUPST yang digelar virtual, Rabu (25/5/2022).

Ditanya soal bergesernya kondisi pandemi COVID-19 menjadi endemi, dirinya merasa optimis kinerja perseroan tetap terjaga di masa depan.

Menurutnya, pergeseran status pandemi virus corona menjadi endemi tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan karena pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. “Untuk target akhir tahun 2022 sesuai dengan RKAP yang sudah di-submit, dari sisi sales kami proyeksikan pertumbuhan sebesar 11,7 persen,” kata Hadi.

Selain itu, PEHA juga akan memperkuat lini produk baru yang akan dirilis. Ia mengatakan, perusahaan akan menyesuaikan perilisan produk anyar sesuai dengan kondisi terbaru.

Kalau tak ada aral, Phapros akan merilis tujuh produk anyar. Yakni, multivitamin Becomzet, Amoropo, Moxifloxacin, dan lainnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Phapros David Sidjabat menambahkan, PEHA juga akan memperkuat proses pemasaran atau marketing yang efektif dan sesuai target.

Hal ini dilakukan dengan menyelaraskan rencana marketing PEHA dengan entitas anaknya, yakni PT Lucas Djaja. “Proses perencanaan anggaran marketing akan selaras dengan target penjualan dan aktivitas brand building,” tuturnya.

Selain itu, perusahaan juga akan mengoptimalisasi rantai pasok (supply chain) yang efisien. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kapabilitas riset dan pengembangan (research & development) agar dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga berimbas pada kondisi finansial yang sehat. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button